Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Minta Besaran Subsidi Solar Dikaji Ulang

Kompas.com - 28/05/2024, 20:54 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi bahan bakar minyak. Nilai oktan bahan bakar kendaraan mempunyai dampak terhadap polusi udara.SHUTTERSTOCK/jittawit21 Ilustrasi bahan bakar minyak. Nilai oktan bahan bakar kendaraan mempunyai dampak terhadap polusi udara.
Sementara untuk konsumsi solar pada 2025 mendatang diperkirakan naik menjadi berkisar 18,6 juta KL hingga 18,7 juta KL.

Riva bilang, proyeksi kenaikan konsumsi itu mempertimbangkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025 yang diperkirakan berkisar 5,1-5,5 persen, berdasarkan yang ditetapkan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca juga: Kuota Solar Subsidi Diprediksi Jebol, Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

Kemudian mempertimbangkan pula estimasi pertumbuhan kendaraan bermotor di 2025 yang diperkirakan mencapai 4 sampai 5 persen, di mana angka ini sudah termasuk perhitungan pertumbuhan kendaraan listrik hingga 2025.

Serta mempertimbangkan juga penerapan program subsidi tepat sebagai upaya pengendalian dengan melakukan pengawasan dan pencatatan terhadap pembelian bahan bakar bersubsidi.

"Asumsi yang juga kami lakukan adalah terus melakukan pengawasan dan pemberlakuan pencatatan subsidi tepat, baik untuk solar, Pertalite, maupun juga elpiji," tutup Riva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com