Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Menimbang Beban Kebijakan Moneter

Kompas.com - 31/05/2024, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pilihan kebijakan moneter yang pro-stability atau pro-growth bukanlah pilihan halal atau haram. Ada kalanya kebijakan moneter tersebut wajib pro-growth dan haram pro-stability, ada kalanya berlaku sebaliknya.

Pro-stability dan pro-growth hanya pilihan rasional dan kondisional, bukan pilihan mutlak yang wajib ditinggalkan atau wajib digunakan.

Ada kalanya kebijakan moneter dibutuhkan untuk mengerem pertumbuhan ekonomi yang dirasa sudah ugal-ugalan. Namun, tidak jarang kebijakan moneter dibutuhkan untuk mendorong jalannya roda perekonomian yang dinilai sudah terlalu lambat.

Saat ini, kondisi ekonomi kita sedang membutuhkan daya dorong yang tinggi alih-alih mengerem jalannya roda perekonomian nasional.

Sudah saatnya rezim kebijakan moneter diubah seiring dengan naiknya target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan presiden dan wakil presiden terpilih.

Jika pengambil kebijakan moneter enggan untuk mengubah haluannya atas dasar keyakinan dan madzhab yang dianut, maka tidak ada salahnya jika otoritas kebijakan moneter saat ini menyerahkan estape kepemimpinan ke penganut madzhab lain yang lebih sejalan dengan arah kebijakan presiden dan wakil presiden terpilih.

Pergantian ini sangat penting dan tidak terkait dengan like atau dislike perseorangan. Pergantian ini seharusnya murni atas dasar pertimbangan efektivitas kebijakan dan jalannya roda perekonomian nasional.

Kita semua berharap target, harapan, dan cita-cita yang telah ditetapkan presiden dan wakil presiden terpilih dapat tercapai dengan sempurna.

Untuk mencapai target tersebut diperlukan sinergi dan kerja sama yang benar-benar kuat antara pemegang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sampai ke tataran praktis, bukan hanya kuat dalam retorika dan lembaran naskah pidato semata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com