Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Kompas.com - 31/05/2024, 07:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Subholding Gas Pertamina PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana membagikan dividen sebesar 222,43 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3,6 triliun (kurs Rp 16.265 per dollar AS) dari laba bersih tahun 2023 kepada para pemegang saham.

Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 (RUPST) yang digelar pada Kamis (30/5/2024).

“RUPST menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2023, sebesar 222,43 juta dollar AS sebagai dividen, dari laba bersih tahun buku 2023 yang berjumlah 278,09 juta dollar AS,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama dalam siaran pers.

Baca juga: Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Adapun, jumlah dividen per share yang ditetapkan Rp 148 per saham, atau lebih besar dibandingkan dividen pada tahun lalau Rp 141 per lembar saham. Sementara itu, sisa laba bersih 2023 sebesar 55,62 juta dollar AS akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis.

Rachmat mengatakan, PGN melalui tantangan ketidakpastian dan dinamika industri pada periode tahun 2023 yang secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan.

“Namun PGN tetap melanjutkan komitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama penyedia gas bumi dan fokus pada optimalisasi pengelolaan gas bumi, peningkatan konektivitas infrastruktur dan diversifikasi bisnis,” ungkap dia

Baca juga: Emiten Nikel NICL Bakal Tebar Dividen Rp 37,22 Miliar

 


Sepanjang 2023, PGN mencatat pendapatan sebesar 3,65 miliar dollar AS. Adapun laba operasi tercatat sebesar 542,42 juta dollar AS, dan laba bersih sebesar 278,1 juta dollar AS.

Sepanjang tahun 2023, volume pengelolaan gas PGN tetap tumbuh positif dengan volume niaga gas dan TUA mencapai 977 BBTUD atau naik 6 persen dari tahun 2022.

Sedangkan pengaliran gas bumi melalui pipa transmisi mencapai 1.458 MMSCFD atau naik 8 persen dibandingkan tahun lalu dengan pasokan gas berasal dari kontrak pasokan gas eksisting dan baru.

Baca juga: Tingkatkan Kepercayaan Investor, PGAS Lunasi Sisa Obligasi Senilai 396 Juta Dollar AS

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com