Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Distributor Farmasi SPDC Catat Penjualan Rp 3,36 Triliun pada 2023

Kompas.com - 02/06/2024, 06:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

 

Ilustrasi obat. ElenaYakimova Ilustrasi obat.

SDPC juga mencatat pertumbuhan 129 persen posisi kas menjadi sebesar Rp 58,89 miliar pada akhir 2023, sedangkan posisi kas tercatat Rp 25,66 miliar pada 2022.

Presiden Direktur SPDC Ahmad Bin Abu Bakar menerangkan kinerja pendapatan maupun laba bersih pada 2023 cukup solid seiring pertumbuhan yang terjadi di tengah tekanan penjualan pada awal 2023.

Baca juga: Emiten Distributor Farmasi Beli Aset Rp 44 Miliar untuk Bangun Gudang

"Pertumbuhan 2023 berkisar 5 persen karena kejadian anomali, sistem kami sempat mengalami crash dan down. Selain itu, ada masalah dari perintah BPOM yang menghentikan sementara penjualan obat sirup bagi anak, sebagai akibat gagal ginjal akut pada anak," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (2/6/2024).

SDPC pun menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit pada 2024 seiring sudah tidak adanya sejumlah tantangan tersebut. Adapun, laba bersih diharapkan bertumbuh dua kali lipat.

Target tersebut dapat diraih seiring dengan upaya penggenjotan penjualan melalui penambahan cabang baru dan principal baru. Selain itu, SDPC juga bakal melakukan efisiensi terutama pemanfaatan penggunaan pinjaman perbankan yang lebih hati-hati.

"Kami menargetkan pembukaan total 10 cabang baru di Indonesia, sekarang sudah ada 35 cabang, setidaknya setiap tahun menargetkan ada penambahan 2 cabang baru. Tahun ini ada progres pembangunan cabang di Pematang Siantar dan satu lagi kami usulkan ke komisaris ada cabang Palu," katanya.

Baca juga: Pyridam Farma Akuisisi Perusahaan Farmasi Asal Australia

Sementara itu, Komisaris SPDC Zulkifli bin Jafar menerangkan, perseroan tengah berupaya menggenjot kinerja penjualan SDPC dalam jangka menengah panjang.

"Saya melihat Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun, tapi harapannya bisa mencapai setidaknya dua kali lipat dari kinerja saat ini. Artinya dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Kalau sekarang ini asumsinya dalam Rp 4 triliun, saya harap dalam dua sampai tiga tahun menjadi Rp 8 triliun," ujar dia.

Menurutnya, target pertumbuhan tersebut masuk akal apalagi jika ada mitra strategis yang turut masuk dalam investasi di SDPC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com