Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 6 Instrumen Investasi untuk Menyimpan Dana Pensiun

Kompas.com - 02/06/2024, 22:56 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

Namun perlu diketahui bahwa keuntungan yang didapatkan dari investasi deposito tidak begitu besar dalam jangka pendek.

Apabila diinvestasikan dalam jangka panjang, deposito bisa bernilai lebih dari nilai beli semula. Dalam hal ini, deposito bisa dibilang sebagai investasi dengan tingkat risiko rendah yang aman untuk investor pemula.

Baca juga: Cara Transfer OVO ke e-Wallet Lain

4. Reksa Dana

Reksa dana juga bisa menjadi pilihan investasi dana pensiun, karena risikonya yang terbilang lebih rendah dibandingkan saham. 

Pengelolaan reksa dana akan dibantu oleh manajer investasi yang merupakan manajemen profesional khusus untuk pengelolaan investasi.

Adapun sistem bunga reksa dana sendiri terbilang stabil sehingga keuntungan yang didapatkan dalam jangka panjang pun akan cukup besar.

Yang perlu diingat, nilai reksa dana dipengaruhi oleh naik turunnya harga dari Efek, termasuk saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.

Baca juga: Berapa Persen Potongan Tapera? Ini Penjelasannya

5. Obligasi

Obligasi merupakan jenis investasi dana pensiun yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang secara stabil.

Adapun keuntungan investasi yang diberikan akan sesuai dengan persetujuan di awal pembelian.

Keuntungan atau return obligasi diberikan dalam bentuk kupon yang merupakan bunga dari penerbit obligasi, yaitu lembaga pemerintah atau pihak swasta.

Investasi dana pensiun ini berisiko cukup tinggi karena keuntungan yang didapat bergantung pada kondisi finansial penerbit obligasi itu sendiri.

Jika penerbit mengalami kebangkrutan, maka dana serta keuntungan pun tidak bisa diberikan kembali.

Baca juga: Contoh Pertanyaan Wawancara Magang dan Cara Menjawabnya

6. Properti

Terakhir, instrumen investasi untuk pensiun yang bisa dimulai sejak dini adalah investasi properti. Aset berharga ini biasanya berupa rumah atau bangunan yang disewakan.

Jadi, properti yang dijadikan aset tidak ditinggali oleh investor, melainkan digunakan untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.

Properti sendiri merupakan aset yang bernilai stabil dan mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga keuntungan atau return yang didapat dari investasi ini cukup besar.

Meskipun keuntungannya besar, investasi properti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selain biaya beli, diperlukan juga biaya perawatan yang nilainya tidak kecil.

Agar bisa mendapatkan keuntungan, properti pun perlu berada di lokasi yang strategis. Jika tidak, maka investasi tersebut akan merugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com