Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesu, Boeing Cuma Dapat Pesanan 4 Pesawat Baru pada Mei 2024

Kompas.com - 12/06/2024, 19:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, melaporkan lemahnya pesanan pesawat baru.

Penyebabnya adalah Boeing kesulitan mengatasi pertanyaan tentang masalah keselamatan dan produksi pada pesawat jet komersialnya.

Dikutip dari CNN, Rabu (12/6/2024), Boeing melaporkan hanya menerima pesanan 4 pesawat baru pada Mei 2024. Keempat pesanan tersebut untuk pesawat Boeing 787 Dreamliner, dan tidak ada pesanan untuk pesawat Boeing 737 Max yang bermasalah.

Baca juga: Isu Keamanan Jadi Sorotan, Ini Strategi Boeing Bidik Pasar Indonesia

Ilustrasi pesawat Boeing 787 Dreamliner. PIXABAY/KORNEEL LUTH Ilustrasi pesawat Boeing 787 Dreamliner.

Jumlah tersebut turun bahkan dari pesanan pesawat baru pada April 2024, yakni 7 unit dan jauh di bawah angka realisasi pesanan pada Mei 2023, yakni 69 unit. 

Sejak awal tahun hingga Mei 2024, Boeing telah menerima pesanan sebanyak 142 unit pesawat, turun 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Boeing menerima pesanan 85 unit pesawat 737 Max 10 yang direncanakan pada Maret 2024 dari American Airlines, yang merupakan sebagian besar pesanannya sepanjang tahun ini.

Akan tetapi, model pesawat tersebut belum disetujui otoritas penerbangan AS (FAA) untuk mengangkut penumpang.

Baca juga: Boeing Kurangi Produksi Pesawat, Apa Dampaknya Ke Maskapai Indonesia?

Pesanan tersebut menghasilkan satu-satunya bulan penjualan yang baik sejak pesawat 737 Max mengalami ledakan sumbat pintu pada penerbangan Alaska Airlines pada 5 Januari 2024, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan proses produksinya, dan memicu sejumlah penyelidikan federal.

Akibatnya, FAA telah membatasi laju produksi pesawatnya.

 

Seorang pekerja melewati pesawat Boeing 737-8 MAX yang diparkir di area produksi di Renton Municipal Airport, dekat pabrik Boeing di Renton, Washington, Amerika Serikat, 25 Januari 2024.AFP/JASON REDMOND Seorang pekerja melewati pesawat Boeing 737-8 MAX yang diparkir di area produksi di Renton Municipal Airport, dekat pabrik Boeing di Renton, Washington, Amerika Serikat, 25 Januari 2024.

Pesanan pesawat Boeing telah turun tajam, sebagian besar disebabkan oleh kuatnya penjualan yang dilaporkan pada tahun 2023.

Ini termasuk rekor pesanan bulanan pada Desember 2023, karena keinginan maskapai penerbangan untuk memperluas kapasitas mereka guna memenuhi peningkatan permintaan perjalanan penumpang.

Baca juga: Imbas Rentetan Insiden Pada Pesawatnya, CEO Boeing Umumkan Mundur

Pengiriman penting bagi kinerja keuangan Boeing, karena sebagian besar uang yang diperoleh dari penjualan pesawat datang pada saat pengiriman.

Saham Boeing turun lebih dari 3 persen karena laporan tersebut. Saham Boeing turun sekitar 30 persen sepanjang tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com