Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Pemanfaatan Panas Bumi Belum Jadi Prioritas dalam Kebijakan Transisi Energi di RI

Kompas.com - 13/06/2024, 11:47 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri panas bumi berpotensi dapat memainkan peran penting dalam proses transisi dan ketahanan energi nasional. Tapi, saat ini pemanfaatan panas bumi belum jadi prioritas pemerintah dalam kebijakan transisi energi.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute membeberkan, panas bumi RI penting posisinya lantaran potensi sumber dayanya saat ini disebut mencapai 23.765,5 MW atau sekitar 40 persen total potensi panas bumi global.

Menurut dia, industri panas bumi Indonesia dapat menjadi tulang punggung untuk mewujudkan ketahanan energi dan ekonomi nasional. Hal itu karena panas bumi memiliki peran penting untuk dapat membantu merealisasikan target NZE 2060 dan pelaksanaan kebijakan ekonomi hijau.

Baca juga: Pengembangan Panas Bumi Jadi Pekerjaan Rumah buat RI, DEN Sebut Strategi Monetisasinya

"Meskipun peran penting dan potensi manfaatnya telah diketahui bersama, pengembangan dan pengusahaan panas bumi di Indonesia masih berjalan lambat," kata Komaidi melalui keterangannya, Kamis (13/6/2024).

Berdasarkan data, selama 2017-2023 kapasitas terpasang panas bumi hanya meningkat sekitar 789,21 MW. Sejak mulai diusahakan pada 1980an sampai dengan akhir 2023, total kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi Indonesia dilaporkan baru mencapai sekitar 2.597,51 MW, atau baru sekitar 10,3 persen dari total potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia.

Baca juga: PLN Indonesia Power Kebut Proyek Energi Panas Bumi

ReforMiner mencatat sejumlah kelebihan energi panas bumi sebagai energi baru dan terbarukan (EBT).

Salah satunya, sumber energi panas bumi terbebas dari risiko kenaikan harga energi primer seperti yang terjadi pada energi fosil pada umumnya.

Karena relatif terbebas dari risiko kenaikan harga, pemanfaatan energi panas bumi dapat membantu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian, biaya operasi pembangkit listrik panas bumi (PLTP) tercatat sebagai salah satu yang termurah.

Berdasarkan Statistik PLN 2022, rata-rata biaya operasi pembangkit listrik panas bumi tercatat berada jauh di bawah rata-rata biaya operasi pembangkit listrik nasional.

Rata-rata biaya operasi pembangkit listrik nasional pada tahun 2022 dilaporkan sebesar Rp 1.473/kWh. Sementara rata-rata biaya operasi pembangkit listrik panas bumi (PLTP) pada tahun yang sama adalah sebesar Rp 118,74/kWh atau sekitar 8,60 perse dari rata-rata biaya operasi pembangkit listrik nasional.

Baca juga: Strategi Pertamina Geothermal Capai Target Kapasitas 1 GW

 

Pengusahaan dan pemanfaatan panas bumi berpotensi memberikan manfaat positif terhadap kondisi makro moneter Indonesia.

"Dengan asumsi rata-rata harga minyak mentah 100 dollar AS per barrel, konversi seluruh PLTD di Indonesia dengan menggunakan energi panas bumi (PLTP) dapat menghemat devisa impor migas sekitar 6,07 miliar dollar AS untuk setiap tahunnya," papar Komaidi.

"Penghematan tersebut akan memberikan manfaat positif terhadap kondisi neraca perdagangan dan peningkatan nilai tukar rupiah," lanjutnya.

Baca juga: PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Whats New
Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Whats New
Bertemu Perwakilan Bisnis Australia-Indonesia dan Parlemen Thailand, Menko Airlangga Berupaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Bertemu Perwakilan Bisnis Australia-Indonesia dan Parlemen Thailand, Menko Airlangga Berupaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Whats New
Usai Akuisisi, Bos Mandiri Inhealth Diangkat Jadi Dirut IFG Life

Usai Akuisisi, Bos Mandiri Inhealth Diangkat Jadi Dirut IFG Life

Whats New
Ketua KPPU Ajak 300 Anggota Asosiasi Perusahaan Ikuti Program Kepatuhan Persaingan Usaha

Ketua KPPU Ajak 300 Anggota Asosiasi Perusahaan Ikuti Program Kepatuhan Persaingan Usaha

Whats New
Lancar Tanpa Gangguan, 95.000 Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta Terjual Habis di Livin’ by Mandiri

Lancar Tanpa Gangguan, 95.000 Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta Terjual Habis di Livin’ by Mandiri

Whats New
PDN Diretas, Kementerian PUPR Pastikan Operasional Pegawai Tak Terganggu

PDN Diretas, Kementerian PUPR Pastikan Operasional Pegawai Tak Terganggu

Whats New
Pemerintah Kembali Perpanjang Relaksasi HET Gula

Pemerintah Kembali Perpanjang Relaksasi HET Gula

Whats New
Bank Jago Dukung Perempuan Manfaatkan Aplikasi Digital untuk Kelola Keuangan

Bank Jago Dukung Perempuan Manfaatkan Aplikasi Digital untuk Kelola Keuangan

Whats New
Emiten Logistik Tambang RMKE Bakal Bagikan Dividen Rp 30,63 Miliar

Emiten Logistik Tambang RMKE Bakal Bagikan Dividen Rp 30,63 Miliar

Whats New
Rupiah Tertekan, Tarif Listrik Belum Akan Naik

Rupiah Tertekan, Tarif Listrik Belum Akan Naik

Whats New
MPXL Kantongi Pembiayaan Rp 75 Miliar untuk Beli 50 Truk Tronton

MPXL Kantongi Pembiayaan Rp 75 Miliar untuk Beli 50 Truk Tronton

Whats New
Sandiaga Uno Targetkan 1,5 Juta Wisatawan China Datang ke Indonesia

Sandiaga Uno Targetkan 1,5 Juta Wisatawan China Datang ke Indonesia

Whats New
Penguatan Dollar AS Belum Berdampak pada Kenaikan Harga Kedelai Dalam Negeri

Penguatan Dollar AS Belum Berdampak pada Kenaikan Harga Kedelai Dalam Negeri

Whats New
Rombak Pengurus, Ini Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Bank Muamalat

Rombak Pengurus, Ini Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Bank Muamalat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com