Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Kompas.com - 24/06/2024, 17:09 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menilai ekonomi Indonesia menunjukkan ketangguhan di tengah kondisi ekonomi global yang terus bergejolak.

World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste, Carolyn Turk mengapresiasi kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.

“Meskipun perdagangan global lemah, volatilitas harga komoditas, dan ketegangan geopolitik terus mengguncang perekonomian dunia, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata negara berpenghasilan menengah lainnya,” ujar Turk dalam acara Indonesia Economic Prospect (IEP) yang diadakan oleh World Bank di Jakarta, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Namun, di balik keberhasilan ini, Carolyn Turk selaku perwakilan World Bank juga mengingatkan Indonesia untuk tetap waspada terhadap risiko yang masih tinggi.

Dalam opening remarks yang disampaikan pada pembukaan acara IEP, Turk menyampaikan tiga pesan kunci yang dianggap krusial untuk mendukung visi jangka panjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Pesan pertama, Indonesia harus mempertahankan kerangka kebijakan makroekonomi yang kuat,” jelas Turk.

Baca juga: Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen pada 2024-2026

Stabilitas makroekonomi adalah kunci utama yang harus terus dijaga oleh Indonesia. Kebijakan yang mampu mempertahankan defisit kecil, rasio utang publik terhadap PDB yang rendah, dan cadangan mata uang asing yang memadai telah terbukti sukses menghadapi guncangan eksternal

“Kebijakan ini tidak hanya membantu negara dalam menarik investasi, tetapi juga menjaga pertumbuhan yang tangguh di tengah berbagai guncangan,” tambahnya.

“Pesan kedua, harus bisa mengatasi tantangan struktural, kami menyoroti beberapa tantangan struktural yang harus segera diatasi oleh Indonesia,” kata Turk.

Baca juga: Ini Ramalan Terbaru Bank Dunia terhadap Ekonomi Indonesia 2024-2025

Kurangnya diversifikasi di sektor manufaktur, perlambatan konvergensi tingkat pendapatan dan investasi di sub-regional, serta rendahnya mobilitas tenaga kerja dari daerah miskin ke daerah yang lebih produktif menjadi perhatian utama.

Turk menjelaskan bahwa mengatasi tantangan-tantangan ini akan membantu Indonesia mempertahankan pencapaian pembangunan selama dua dekade terakhir, dan memastikan pertumbuhan yang lebih cepat dan inklusif di masa depan.

“Pesan ketiga, ialah dorongan ekstra dalam reformasi untuk mendukung sektor swasta. Fase pertumbuhan berikutnya membutuhkan dorongan ekstra dalam program reformasi untuk mendukung dinamisme sektor swasta,” tutup Turk.

Baca juga: AHY Jajaki Pinjaman Lunak dari Bank Dunia Rp 10,3 Triliun

Meskipun beberapa reformasi telah dilakukan, perusahaan besar di Indonesia masih menunjukkan produktivitas yang menurun. Hal ini, jika tidak segera diatasi, dapat memperpetuasi ketidakefisienan alokasi sumber daya dalam ekonomi.

World Bank juga menambahkan bahwa normalisasi dari ledakan komoditas dan volatilitas harga makanan serta energi diperkirakan akan berdampak pada permintaan domestik dan dapat menciptakan tekanan fiskal ke depannya.

Oleh karena itu, Indonesia diharapkan untuk terus berhati-hati dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan tersebut.

Baca juga: Bank Dunia Komentari Program Makan Siang Gratis yang Bakal Masuk APBN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Whats New
Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Whats New
Bertemu Perwakilan Bisnis Australia-Indonesia dan Parlemen Thailand, Menko Airlangga Berupaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Bertemu Perwakilan Bisnis Australia-Indonesia dan Parlemen Thailand, Menko Airlangga Berupaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Whats New
Usai Akuisisi, Bos Mandiri Inhealth Diangkat Jadi Dirut IFG Life

Usai Akuisisi, Bos Mandiri Inhealth Diangkat Jadi Dirut IFG Life

Whats New
Ketua KPPU Ajak 300 Anggota Asosiasi Perusahaan Ikuti Program Kepatuhan Persaingan Usaha

Ketua KPPU Ajak 300 Anggota Asosiasi Perusahaan Ikuti Program Kepatuhan Persaingan Usaha

Whats New
Lancar Tanpa Gangguan, 95.000 Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta Terjual Habis di Livin’ by Mandiri

Lancar Tanpa Gangguan, 95.000 Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta Terjual Habis di Livin’ by Mandiri

Whats New
PDN Diretas, Kementerian PUPR Pastikan Operasional Pegawai Tak Terganggu

PDN Diretas, Kementerian PUPR Pastikan Operasional Pegawai Tak Terganggu

Whats New
Pemerintah Kembali Perpanjang Relaksasi HET Gula

Pemerintah Kembali Perpanjang Relaksasi HET Gula

Whats New
Bank Jago Dukung Perempuan Manfaatkan Aplikasi Digital untuk Kelola Keuangan

Bank Jago Dukung Perempuan Manfaatkan Aplikasi Digital untuk Kelola Keuangan

Whats New
Emiten Logistik Tambang RMKE Bakal Bagikan Dividen Rp 30,63 Miliar

Emiten Logistik Tambang RMKE Bakal Bagikan Dividen Rp 30,63 Miliar

Whats New
Rupiah Tertekan, Tarif Listrik Belum Akan Naik

Rupiah Tertekan, Tarif Listrik Belum Akan Naik

Whats New
MPXL Kantongi Pembiayaan Rp 75 Miliar untuk Beli 50 Truk Tronton

MPXL Kantongi Pembiayaan Rp 75 Miliar untuk Beli 50 Truk Tronton

Whats New
Sandiaga Uno Targetkan 1,5 Juta Wisatawan China Datang ke Indonesia

Sandiaga Uno Targetkan 1,5 Juta Wisatawan China Datang ke Indonesia

Whats New
Penguatan Dollar AS Belum Berdampak pada Kenaikan Harga Kedelai Dalam Negeri

Penguatan Dollar AS Belum Berdampak pada Kenaikan Harga Kedelai Dalam Negeri

Whats New
Rombak Pengurus, Ini Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Bank Muamalat

Rombak Pengurus, Ini Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Bank Muamalat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com