JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui Kilang Dumai Unit Produksi Sungai Pakning, melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pertanian lahan gambut. Upaya ini dilakukan dalaam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta meningkatkan perekonomian warga sekitar.
"Program ini menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan dan bencana Karhutla yang terjadi dan sulit untuk ditangani Masyarakat di wilayah operasi kilang. Bencana Kahutla ini berdampak pada kerusakan lingkungan dan hilangnya sumber air, hilangnya sumber penghasilan masyarakat, dan rusaknya sistem sosial masyarakat," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen, melalui keterangannya, Sabtu (29/6/2024).
Menurut dia, program ini dilakukan dengan melakukan penanaman kembali komoditas asli hutan gambut. Tujuannya untuk meningkatkan tutupan lahan dan kualitas ekosistem.
Baca juga: Proyek Restorasi Lahan Gambut Dapat Turunkan Emisi Karbon
Selain itu, juga dilakukan kegiatan pertanian lahan gambut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menanaman serta merawat tanaman hutan, sekaligus meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan pertanian sayur.
"Program ini mensinergikan pengembangan pertanian gambut terpadu ramah lingkungan serta Tani Siaga Karhutla," kata Hermansyah.
Dengan demikian, tercipta kolaborasi antara petani sayur dan Masyarakat Peduli Bencana, serta penerapan agroforestry untuk meningkatkan tutupan lahan gambut sekaligus untuk meningkatkan level air untuk mendukung kegiatan pertanian hortikultura di lahan gambut.
Dampak yang dihasilkan program Pertanian Holtikultura Lahan Gambut - Kilang Dumai juga mendapat pengakuan di ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024.
Hermansyah menambahkan, dengan segala komitmen serta upaya terbaik, KPI berusaha mewujudkan program yang memberikan dampak peningkatan ekonomi berkelanjutan, terutama yang bertempat tinggal di sekitar wilayah operasi kilang.
"Semua program ini tentunya dapat berhasil dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan,” tutup Hermansyah.