Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Manufaktur Merosot Lagi, Kemenperin Soroti Pesanan Turun hingga Regulasi

Kompas.com - 02/07/2024, 19:13 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2024 yang berada di level 50,7. Meski masih ekspansif, angka ini mengalami perlambatan dibandingkan bulan Mei 2024 yaitu berada di level 52,1.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni mengatakan, laporan S&P Global menyebutkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur kehilangan momentum pada Juni 2024.

Hal tersebut, kata dia, disebabkan kenaikan yang lebih lambat pada output, permintaan baru, dan penjualan.

Baca juga: Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

"Sektor industri saat ini memang sudah masuk ke kondisi alarming. Para pelaku industri menurun optimismenya terhadap perkembangan bisnis mendatang. Hal ini dipengaruhi oleh melemahnya pertumbuhan pesanan baru yang dipengaruhi oleh kondisi pasar, restriksi perdagangan di negara lain, juga regulasi yang kurang mendukung,” kata Febri dalam keterangan tertulis, Selasa (2/7/2024).

Febri menjelaskan, regulasi yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Ia mengatakan, peraturan tersebut merelaksasi impor barang-barang dari luar negeri yang sejenis dengan produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri.

"Tidak seperti sebagian negara peers yang mengalami kenaikan PMI manufaktur, di Indonesia turun cukup dalam. Perlu adanya penyesuaian kebijakan untuk mendongkrak kembali optimisme dari pelaku industri," ujarnya.

Baca juga: Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Febri mengungkapkan, negara-negara manufaktur global, seperti China, India, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam mengalami kenaikan ekspansi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com