Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Minta Prabowo Hati-hati Pilih Menteri Keuangan

Kompas.com - 05/07/2024, 06:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto harus berhati-hati memilih Menteri Keuangan.

Faisal mengatakan, sosok menteri keuangan nantinya harus bisa melakukan rem terhadap jalannya perekonomian nasional.

"Sosok Menteri Keuangan, fungsinya apa sih? Nge-rem. Dia nge-rem. Kita mau masuk jurang, di-rem gitu. Kalau Menteri Keuangannya tidak (memiliki) kuasa nge-rem, lost saja, masuk tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati," kata Faisal saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Calon Menkeu, Wamen BUMN: Terlalu Dini

Faisal mengatakan, Prabowo tak boleh memilih sembarangan orang untuk mengisi posisi Menteri Keuangan, apalagi kandidat dari partai politik.

"Ini lebih merupakan harapan. Kalau orang partai kan banyak kepentingan, bahaya," ujarnya.

Lebih lanjut, Faisal mengatakan, Menteri Keuangan harus cakap lantaran bertugas untuk mengelola pendapatan, pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran,

"Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri," ucap dia.

Baca juga: Diisukan Masuk Bursa Calon Menkeu, Mahendra Siregar: Jangan Terlalu Banyak Dengar Rumor

Sebelumnya, beredar empat nama yang diincar oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai menteri keuangan (menkeu) di pemerintahan selanjutnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya mengatakan, belum ada pembahasan terkait sosok yang akan mengisi menteri keuangan di era pemerintahan Prabowo.

"Belum (ada pembahasan nama menteri keuangan di TKN)," ujarnya, ditemui di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Adapun nama-nama yang beredar ialah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisaris OJK Mahendra Siregar dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com