Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Gila Kerja? Kenali 5 Tanda-tandanya

Kompas.com - 09/03/2019, 09:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber theladders

KOMPAS.com - Ada banyak orang yang begitu mencintai pekerjaan. Barangkali pekerjaannya itu adalah pekerjaan impian atau malah sebenarnya sesuai dengan minat dan bakatnya.

Namun, ada titik di mana pekerjaan yang dilakukan bisa berubah dari profesional menjadi berbahaya, misal ketika Anda sudah gila kerja alias workaholic. Gila kerja dapat memengaruhi hubungan interpersonal serta kesehatan fisik dan mental.

Ketika tanda-tanda gila kerja terlihat, psikoterapis untuk ParentingPod dan Nobel Coaching and Tutoring Ana Jovanovic menyarankan Anda berkonsultasi pada atasan atau HRD maupun rekan-rekan kerja tentang kebiasaan Anda di kantor dan dampaknya bagi orang lain. Rencanakan juga kegiatan setelah bekerja untuk memastikan Anda benar-benar mengakhiri pekerjaan di akhir hari.

Lakukan juga kegiatan yang menenangkan Anda secara emosional seperti membaca, mendengarkan musik, atau kegiatan lain yang menstimulasi inspirasi dan introspeksi. Jangan sungkan juga meminta bantuan ahli seperti psikolog.

Jovanovic menjelaskan beberapa tanda Anda gila kerja, seperti dikutip dari Ladders, Sabtu (9/3/2019) berikut ini.

1. Merasa cemas ketika tidak bekerja

Meski kerap kali tak senang dengan pekerjaannya, orang yang gila kerja merasa bekerja memberi mereka ketenangan, struktur, dan makna. Menurut Jovanovic, ini dapat berakhir pada rasa bersalah, cemas, dan tak berdaya ketika tidak bekerja.

"Tanpa ada tugas harian yang harus dikerjakan, seorang yang gila kerja bisa merasa mereka membuang-buang waktu atau hidup tanpa makna," ujar Jovanovic.

2. Menjadikan bekerja sebagai prioritas utama

"Seorang yang gila kerja menempatkan pekerjaan di atas segalanya," tutur Jovanovic.

Bagi mereka, imbuh dia, bekerja mungkin sangat berat, namun tidak bekerja adalah hal yang lebih berat lagi. Ini pun membuat seseorang mengesampingkan prioritas pribadi dan bahkan enggan menghabiskan waktu dengan orang lain, baik di kantor maupun di luar kantor.

3. Hanya punya sedikit waktu untuk aspek lain dalam hidup

Bagi mereka yang gila kerja, libur atau cuti tak sepenuhnya libur. Mereka terus-menerus membuat diri mereka mudah dihubungi oleh rekan kerja dan siap kembali bekerja jika diperlukan.

Menurut Jovanovic, banyak orang yang gila kerja berada pada titik di mana mereka memastikan bahwa mereka terus dibutuhkan. Bahkan mengesampingkan aspek keluarga, teman, atau orang terdekat.

"Orang yang gila kerja tidak berinvestasi untuk membantu tim tetap resilien ketika ia tak ada. Ia menciptakan sistem di mana ia dibutuhkan, ia mendelegasikan tugas dengan sangat buruk dan tidak bergantung pada anggota tim," ucap Jovanovic.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com