Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merintis "Startup", Ini yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 10/03/2019, 13:03 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhir, usaha rintisan atau startup di Indonesia terus tumbuh. Di balik itu, ada pelaku dan penggerak usaha yang bertekat memberikan dampak positif serta perubahan nyata.

Mencermati kondisi terkini, CEO dan Founder Vayner Media, Gary Vaynerchuk, mengatakan, pada dasarnya setiap orang harus menggali sesuatu supaya bisa mendapatkan modal. Begitu pula halnya ketika mulai memutuskan menggarap sebuah bisnis, termasuk startup.

"Saya pikir ini lebih ke kesadaran diri, Anda harus mencari tahu dari mana anda ingin mendapatkan uang. Tidak selalu harus business to community, tetapi bisa saja dari keluarga kaya, dari bank," kata Gary dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Jakarta, Sabtu (9/3/2019).

Cari alternatif sumber permodalan

Menurut Gary, ada banyak pilihan untuk mendapatkan modal ketika hendak memulai usaha, meskipun selama ini persoalan dana jadi penghambat. Namun, Gary, yakin semua bisa diatasi jika ada kemauan.

"Ini semua berkaitan dengan kesadaran diri. Investor terbaik ketika Anda 'mengencani' seseorang adalah yang bisa melengkapi diri Anda. Anda harus menemukan pasangan yang cocok dengan kriteria Anda," tuturnya.

Punya passion

Selain itu, untuk membangun start up, ada beberapa hal yang harus dimiliki serta dipahami genarasi milenial ketika memulai usaha dan kewirausahaan. Misalnya, tidak perlu khawatir dengan pendapat orang lain, karena jika khawatir dengan itu seseorang akan berhenti melakukan sesuatu. Lainnya adalah memiliki passion atau semangat. 

"Kesalahan terbesar para milenial di Indonesia dan di dunia adalah mereka tidak punya passion. Saya menghabiskan 10 tahun untuk membangun sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain," sebutnya.

"Focus pada kemampuan internal Anda. Level kerja keras yang berarti akan sangat menyakitkan dan membutuhkan waktu yang lama," tambahnya.

Bisa menyemangati diri sendiri

Di sisi lain, perlunya untuk menyemangati diri dalam melakukan sesuatu. Sebab, tidak ada pilihan atau cara lain untuk melakukan itu jika tidak datang dari diri sendiri.

Gary menganalogikan, seseorang tidak akan punya pilihan ketika kehilangan seorang anak karena bencana gempa bumi. Akibat bencana itu, juga merenggut rumahnya. Artinya, sesorang akan tetap menerima dan berurusan dengan itu.

"Anda tidak punya pilihan. Bagaimana misalnya orang kehilangan anaknya, terjadi gempa bumi dan rumahnya hilang? Anda tidak punya pilihan, Anda harus berurusan dengan hal tersebut," imbuhnya.

"Saya sangat praktikal, saya sangat emosional mengenai bisnis. Ketika kalah, saya mengalah. Ketika harus mundur, saya akan mundur. Pesan saya untuk para milenial di luar sana, nikmati prosesnya!" tandas Gary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com