Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mark Cuban: Pengusaha Sukses Butuh Kebohongan Untuk Hal Ini

Kompas.com - 11/04/2019, 09:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dunia entrepreneur, ada satu kebohongan yang biasa digunakan oleh pengusaha sukses. Kebohongan ini rupanya mampu membuat usaha lebih berjalan lancar.

Mark Cuban, seorang miliarder teknologi mengatakan, Anda harus membohongi diri sendiri untuk memulai sebuah usaha.

“Satu hal yang kita (pengusaha) semua lakukan, kita membohongi diri kita sendiri. Sepanjang waktu," kata Mark Cuban dilansir dari CNBC, Kamis (11/4/2019).

Lebih lanjut, Cuban menjelaskan sebagian besar wirausahawan begitu ketakutan ketika mengambil langkah pertama untuk meluncurkan bisnis baru. Sehingga mereka harus berbohong kepada diri sendiri agar mereka cukup bersemangat untuk maju.

Cuban memperingatkan, untuk tidak menjadi wirausaha atau seseorang yang memiliki ide untuk bisnis, jika tidak dapat meyakinkan diri bahwa ide usahanya akan berhasil.

"Dibalik kebohongan kecil itu, Anda akan berkata 'Saya bisa melakukan hal ini'. Kata-kata itu akan memicu Anda melakukan langkah kecil ketimbang tidak mengambil langkah karena takut gagal," ucap Cuban.

Dalam kasus Cuban, ia menghadapi peluang panjang untuk menjadi miliarder ketika tiba di Dallas pada usia 23 tahun. Meskipun dia sempat dipecat dari perusahaan, ia tidak membuat dirinya hanyut dalam suasana yang merusak kepercayaan dirinya.

Dia membentuk perusahaan perangkat lunak bernama MicroSolutions yang dijualnya pada tahun 1990 dengan harga 6 juta US Dollar.

Namun, sebelum berbohong kepada diri sendiri, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk berbohong kepada diri sendiri. Menurutnya, setiap pemilik bisnis harus mencapai keseimbangan antara keyakinan buta terhadap ide-idenya dan mampu melihat kenyataan pahit ketika diperlukan.

"Anda harus bersikap jujur ??pada diri sendiri dan berkata, 'Apa yang kami lakukan dengan baik?'. Tetapi juga jujur ??dan katakan, ‘Apa yang tidak kita lakukan dengan baik? Di mana tantangan kita? Dan kemudian bagaimana kita bisa memperbaikinya?" kata Cuban.

Mengapa harus melakukan hal demikian? Cuban mengingatkan, tidak ada perusahaan yang menjual produk secara sempurna. Anda harus dapat mengenali dan mengatasi kelemahan perusahaan Anda sendiri sebelum disaingi oleh perusahaan lain.

"Jika Anda tidak mampu mengatasi kelemahan perusahaan, maka perusahaan lain akan menendang Anda. Ketika itu terjadi, kamu kurang beruntung," tutup Cuban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com