Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Perusahaan Logistik "Hancur", Bagaimana Nasib E-Commerce?

Kompas.com - 20/04/2019, 10:37 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri e-commerce di Indonesia semakin berkembang sejak beberapa tahun lalu. Kini, e-commerce menjadi primadona bagi sebagian orang untuk belanja atau mendapatkan seuatu barang.

Meskipun demikian, kelangsungan e-commerce tak bisa berdiri sendiri tanpa adanya perusahaan lain, salah satunya pengiriman logistik.

Lantas, bangaimana jika usaha pengiriman logistik ini tidak ada atau berhenti?

Menurut Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma, sektor e-commerce atau perdagangan elektronik tidak akan bisa bertahan serta tumbuh. Sebab, jasa pengiriman logistitk jadi satu mata rantai pengiriman barang yang dipesan konsumen.

Baca juga: Asperindo: E-Commerce Beri Dampak Positif ke Usaha Logistik

"Kalau (perusahaan) logistiknya hancur, e-commerce-nya enggak akan laku," ungkap Trian kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2019).

Trian mengatakan, selain perusahaan pengiriman logistik, faktor yang lain juga tak kalah penting ialah internet dan telekomunikasi. Lewat saluran inilah para calon pelanggan atau masyarakat hendak membeli barang bisa berinteraksi.

Artinya, keberadaan perusahaan pengiriman logistik, internet, dan telekomunikasi erat keterkaitangan dengan e-commerce.

"Jadi, sesuatu faktor akibat bukan sebab," jelasnya.

Baca juga: AI, IoT, dan Tantangan Sektor Logistik di Era Revolusi Industri 4.0

Trian meyakini, di dunia ini ada tiga jenis usaha yang tidak akan "punah", yaitu transportasi, telekomunikasi, dan pariwisata. Pada industri transportasi itu pula jasa perusahaan pengiriman logistik masih bertahan hingga kini.

Ia menjadi penopang bisnis usaha perdagangan elektronik yang kian bertumbuh.

"Kalau mereka mati, itu kerena dirinya sendiri atau karena situasi disebakan bencana, bisa konflik, ekonominya tidak berkembang. Jadi kalau kondisi damai, kondisi stabil, masyarakat itu perekonominnya tumbuh," imbuhnya.

Baca juga: Berkat E-commerce, Bisnis Logistik Diprediksi Tumbuh Pesat

Sisi lain, Trian juga tak memungkiri kehadiran e-commerce telah memberikan dampak positif pada usaha pengiriman logistik. Satu bukti rillnya ialah volume pengiriman logistik yang meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

"Trennya bertumbuh, kalau bicara volume. Sama dengan di bandara, laut, itu bertumbuh di seluruh Indonesia," sebutnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com