Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Wakaf, Indonesia Bisa Berpotensi Jadi Negara Pendonor

Kompas.com - 08/05/2019, 13:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, Indonesia berpotensi besar menjadi negara pendonor jika sektor wakaf dimaksimalkan. Apalagi, 85 persen masyarakat Indonesia berpenduduk muslim.

"Apabila wakaf sudah maksimal, maka negara ini bisa seperti zaman pemerintahannya Umar Bin Abdul Aziz. Pada masa itu, tidak ada lagi kemiskinan karena semua orang berwakaf baik muslim maupun non-muslim," kata Direktur Lembaga Wakaf MUI Moh. Rofiq Lubis di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Karena tidak ada lagi kemiskinan, Umar bin Abdul Aziz pun mendonorkan zakatnya ke negara lain.

"Nah, negeri ini pun sama. Kita punya potensi menjadi negara donor, bukan negara penghutang. Kalau kita hitung, Indonesia tidak pantas menjadi negara penghutang," kata Rofiq.

Bahkan Rofiq berpendapat, aset-aset yang saat ini dimiliki asing pun akan menjadi milik Indonesia.

Namun, sejauh ini potensi wakaf belum terlalu besar. Jika dilihat dari laporan wakaf MUI, Ketua Lembaga Wakaf MUI Lukmanul Hakim menyebut potensi wakaf tunai per tahun baru mencapai lebih dari Rp 100 triliun.

Data terakhir menunjukkan bahwa potensi wakaf mencapai Rp 300 triliun dengan realisasi yang baru mencapai sekitar Rp 500 miliar," ucap Ketua Lembaga Wakaf MUI Lukmanul Hakim di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Lukman menyebut, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang wakaf. Untuk itu, MUI telah menunjuk 102 orang sahabat wakaf pilihan yang telah mendapat sertifikasi dari lembaga MUI untuk melakukan edukasi dan sosialisasi tentang wakaf.

Menurut Rofiq, perlunya sosialisasi karena memasarkan wakaf pun tidak semudah memasarkan infaq dan zakat.

"Wakaf perlu edukasi. Kalau kita iklankan saja wakaf atau hanya dengan menelepon orang berwakaf, itu perlu pertemuan lebih lanjut. Tapi kalau zakat dan infaq itu mudah, apalagi kalau dibilang untuk kemaslahatan yatim," papar Rofiq.

Beruntungnya, sejak fatwa tentang asuransi syariah keluar di tahun 2016, saat ini telah banyak perusahaan asuransi yang membuka diri membuat asuransi wakaf. MUI berharap dengan adanya dukungan ini, wakaf bisa dioptimalkan.

"Saat ini asuransi polis syariah baru terhimpun Rp 3 miliar. Karena banyak asuransi syariah yang membuka diri kami harap bisa mencapai Rp 100 miliar. Mudah-mudahan dengan program ini wakaf di Indonesia bisa optimal," harap Rofiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com