Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

San Fransisco Jadi Kota Pertama di AS yang Larang Penjualan Rokok Elektrik

Kompas.com - 26/06/2019, 21:14 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - San Fransisco jadi kota pertama di Amerika Serikat yang melarang penjualan rokok elektrik. Seperti dikutip dari BBC, pelarangan ini diberlakukan hingga ada penjelasan mengenai dampak kesehatan yang lebih jelas.

Pejabat setempat menyatakan bakal melarang penjualan rokok elektronik baik di toko online maupun penjual ritel offline.

San Fransisco yang merupakan kota negara bagian dari California padahal merupakan pusat produksi dari Juul Labs, produsen rokok elektrik paling populer di Amerika Serikat.

Pihak Juul mengatakan, kebijakan ini bakal membuat perokok kembali menggunakan rokok konvensional dan berpotensi memunculkan pasar-pasar gelap.

Baca juga: Perusahaan Malaysia Ini Bakal Bangun Pabrik Rokok Elektrik di Bandung

Walikota San Fransisco London Breed memiliki waktu 10 hari untuk menandatangani ke kebijakan tersebut. Walaupun demikian, Breed telah memberikan indikasi bakal meneken aturan terkait rokok elektrik ini.

Kebijakan ini bakal diberlakukan tujuh bulan setelah aturan diteken, meski bakal ada pihak-pihak yang berpotensi menggugat.

Aktivis anti-vaping yang mendukung peraturan ini menyatakan, perusahaan produsen rokok elektrik sengaja menyasar generasi muda dengan menawarkan produk-produk dengan rasa yang beragam. Para kritikus mengatakan bahwa investigasi ilmiah tidak hanya berdampak pada dampak kesehatan yang diperlukan, vaping dapat mendorong kaum muda untuk beralih ke rokok.

Di awal tahun ini, Administrasi Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan pedoman yang diusulkan yang memberi perusahaan hingga tahun 2021 untuk mengajukan aplikasi produk rokok elektronik mereka dievaluasi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, jumlah remaja AS yang mengaku menggunakan produk nikotin naik sekitar 36 persen tahun lalu, dan hal tersebut dikaitkan dengan pertumbuhan penggunaan rokok elektrik.

Menurut undang-undang federal, usia minimum untuk membeli produk tembakau di Amerika Serikat adalah 18 tahun, meskipun di California dan beberapa negara bagian lainnya adalah 21 tahun.

Juuul sebelumnya mengatakan mendukung pelarangan penggunaan vaporizer di kalangan anak muda untuk membatasi mereka mengakses rokok biasa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com