Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ketidakpastian Global Bitcoin Menguat, Mengapa?

Kompas.com - 29/06/2019, 16:56 WIB
Desy Kristi Yanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bitcoin tahun depan diprediksi meningkat, dikarenakan mining block (pembatasan pengeluaran) yang diberlakukan terhadap bitcoin pada tahun 2020.

“Iya positif dia akan naik lagi karena ada alasan dia naik ya, karena mining block untuk tahun depan akan semakin sedikit karena memang bitcoin diciptakan setiap per berapa tahun, sampai akhirnya tercapai 20 juta koin, dia stop. Tidak ada lagi koinnya, koin yang dimainkan akan semakin sedikit. Jadi kemungkinan barang semakin langka, harga semakin naik,” ujar Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, oada acara peluncuran platform digitalexchange, Jumat (28/6/2019).

Adapun faktor lain yang mendorong peningkatan Bitcoin ini, yakni harga emas di pasaran di Indonesia yang menembus angka Rp 700.000 per gram.

“Harga emas juga dalam dua minggu ini naik kencang ya harga emas di pasaran kalau di Indonesia sendiri sudah tembus angka Rp 700.000, kalau di pasaran dunia sudah 1.400 dollar AS per troy ounce,” jelas dia.

Di samping itu, perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang masih berlangsung juga menjadi faktor pendorong peningkatan bitcoin.

“Karena mungkin ada sebagian investor yang ragu mau pegang dollar atau yuan. Mau pegang yuan juga lagi lawannya kuat, dollar. Jadi bingung mau pegang yang mana, jadi pegang bitcoin dan emas,” tambah dia.

Pada April 2018, berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin menguat mendekati 9.436 dollar AS, atau melonjak 20 persen.

Adapun, jumlah bitcoin yang akan diluncurkan secara keseluruhan sebesar 21 juta. Namun, saat ini keberadaannya sudah mencapai 18 hingga 19 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com