Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Asuransi Apa yang Cocok untuk Milenial?

Kompas.com - 30/06/2019, 11:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi termasuk salah satu hal yang harus Anda pikirkan dalam merencanakan masa depan. Asuransi jiwa akan memproteksi berbagai macam risiko, seperti risiko kesehatan, kecelakaan, maupun hal lainnya yang tak diinginkan.

Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G Kusuma mengatakan, tak ada batasan umur kapan sebaiknya asuransi dimiliki oleh warga negara. Utamanya asuransi jiwa. Bahkan, menurut dia, sebaiknya asuransi tersebut dimiliki sedini mungkin.

"Saya kira mulai dari milenial pun seharusnya sudah mulai sadar asuransi," kata Handojo di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Selain premi masih murah, kan harus mulai menyadarkan diri pentingnya proteksi asuransi," lanjut dia.

Baca juga: Luncurkan Asuransi Premium, AXA Mandiri Tawarkan Proteksi sekaligus Investasi

Handojo mengatakan, asuransi yang penting dan dibutuhkan oleh setiap orang adalah asuransi jiwa penyakit kritis. Sebab, penyakit yang datang tak mengenal usia.

Apalagi jika menerapkan gaya hidup yang sembarangan, penyakit kritis seperti kolesterol, serangan jantung, hingga kanker bisa saja menyerang.

Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, prevalensi Penyakit Tidak Menular yakni kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi yang termasuk penyakit kritis, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013.

Baca juga: Milenial, Ini Pentingnya Punya Asuransi Jiwa

Hasil laporan tersebut menyebutkan bahwa penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang mengalami kenaikan paling tinggi yaitu dari 7 persen menjadi 10,9 persen, dan penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen.

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.

Oleh karena itu, jenis asuransi tersebut dianggap cocok untuk milenial yang masih baru melek asuransi dan masih bingung memilih.

"Kita tahu dari biaya tidak murah dan jenis penyakitnya makin canggih. Mau bebankan ke orang tua juga kan tidak bisa juga," sebur Handojo.

Baca juga: Milenial, Ini Asuransi Jiwa yang Cocok Untukmu

Jika hanya mengandalkan kocek sendiri pun tak akan cukup untuk menutupi biaya hingga ratusan juta untuk menanganinya. Di sanalah peran asuransi untuk menutupi biaya tersebut.

Apalagi sekarang jenis asuransi jiwa sudah beragam, bahkan ada yang menggunakan prinsip syariah.  

Selain itu, asuransi kesehatan untuk menangani masalah kesehatan lainnya juga sangat dibutuhkan. Saat ini pemerintah mewajibkan setiap institusi atau perusahaan untuk mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Kesehatan.

Bagi pekerja nonformal juga diharuskan menjadi peserta BPJS Kesehatan. Namun, harus diakui bahwa layanannya sangat terbatas.

"BPJS masih banyak yang harus diperbaiki. Tapi kalau ada tambahan dari private health insurance kan lebih bisa jaminan kesehatan yang lebih baik lagi," terang Handojo.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com