Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Persiapkan Dana Pendidikan, Pilih Asuransi atau Investasi?

Kompas.com - 08/07/2019, 11:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Biaya sekolah dari tahun ke tahun terus merangkak naik. Para orang tua pun menyiasatinya dengan menyiapkan dana pendidikan demi masa depan buat hatinya.

Ada orang tua yang menyiapkan dana pendidikan anaknya melalui asuransi, ada juga yang yang memilih instrumen investasi.

Keduanya tersebut bertujuan sama, yaitu melindungi Anda dari risiko kerugian finansial yang terjadi di kehidupan. 

Baca juga: Punya Asuransi Kesehatan dari Kantor? Begini Cara Memaksimalkan

Nah Anda mau memilih yang mana? Silakan simak perbandingan dari keduanya:

1. Produk

Saat ini produk asuransi telah diciptakan untuk memudahkan masyarakat menjangkau produk keuangan yang lebih beragam dalam satu produk, seperti unitlink misalnya.

Jika Anda memilih produk unit link asuransi pendidikan, Anda bisa mendapat manfaat lebih dari asuransi tambahan yang disediakan, seperti asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.

"Unit link ini kan biasanya ada 2 macam asuransi dalam satu produk, ada asuransi dasar dengan asuransi tambahan," kata Co-Founder dan Kepala penasihat keuangan Jouska Indonesia Indah Hapsari di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).

Indah mencontohkan, misalnya Anda membeli asuransi pendidikan sekaligus asuransi kesehatan dalam satu produk. Asuransi kesehatan tersebut bisa Anda gunakan untuk pengobatan penyakit Anda.

Apalagi, asuransi itu memang sudah pernah Anda gunakan selama beberapa tahun belakangan. Pun berguna untuk mengobati riwayat penyakit di tahun-tahun berikutnya.

"Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk bertahan menggunakan asuransi tersebut," ucap Indah.

Sedangkan jika di produk investasi seperti obligasi dan saham, uang yang Anda investasikan tak dapat menanggung hal lainnya jika terjadi risiko.

2. Likuiditas

Dari sisi likuiditas, investasi bisa dibilang lebih unggul. Sebab, pencairan dana bisa dilakukan tanpa harus klaim. Pun jika terjadi keadan darurat, Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk keadaan darurat terlebih dahulu.

"Jadi investasi langsung seperti obligasi atau saham itu bisa dijadikan pilihan kalau mau investasi dana pendidikan. Tinggal disesuaikan lagi risiko dan jangka pendek atau panjangnya," lanjutnya.

Sedangkan asuransi, klaim harus dilakukan sesuai dengan pertanggungan asuransi tersebut. Misalnya saat sakit, Anda hanya bisa klaim di asuransi kesehatan. Pun dengan asuransi pendidikan.

"Memang ada porsi investasinya tapi untuk tujuan investasi keuangan itu (asuransi) sudah produk turunan," kata Indah.

Pun, kata Indah, saat ini banyak asuransi pendidikan yang pencairan alias klaimnya sudah tak relevan dengan biaya sekolah yang semakin mahal.

"Besaran pencairan enggak relevan lagi dengan biaya sekolah saat ini. Sementara premi kita bayar tiap bulan," ucapnya.

Baca juga: Simak Pentingnya Persiapkan Dana Pendidikan untuk Anak Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com