Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut Angkutan KA Stagnan dan Tak Ada Lompatan

Kompas.com - 23/07/2019, 21:51 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengkritisi angkutan kereta api yang dinilainya stagnan dan tidak memiliki lompatan.

Hal itu disampaikan oleh mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu terkait dengan tantangan angkutan massal yang ada di Indonesia saat ini.

"Saya mengkritisi ya, kalau satu moda angkutan itu stagnan, saya bilang kurang ini kereta ini stagnan," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

"Orang puas dengan apa yang dilakukan oleh kereta, tetapi enggak ada suatu lompatan," sambungnya.

Baca juga: Lebaran 2019, Penumpang Kereta Naik 9 Persen dari Tahun Lalu

Menurut Menhub, tantangan terbesar transportasi massal yakni kian gemarnya masyarakat menggunakan angkutan pribadi, mulai mobil hingga motor.

Oleh karena itu, Menhub menilai perbaikan layanan serta inovasi di sektor transportasi merupakan hal yang harus dilakukan.

Saat ini Menhub mengatakan angkutan darat khsusnya bus terus berbenah. Mulai dari terminal bahkan angkutannya sudah semakin baik.

Baca juga: 3,6 Juta Orang Mudik Naik Kereta Api

Namun di sektor kereta api, ia melihat justru ada stagnasi. Menhub berharap operator KA bisa memiliki lompatan besar untuk mendorong volume, kapasitas dan kualitas layanannya.

Menhub mencontohkan kereta rel listrik (KRL) di Jakarta. Menurutnya, bila perubahan terus dilakukan maka jumlah penumpang tidak akan 1,2 juta per hari, namun bisa naik jadi 2 juta per hari.

"Kalau itu sudah bagus, BRT-nya bagus, angkutan massal di Jakarta akan bagus," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com