Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Raup Laba Rp 16,16 Triliun di Semester I 2019

Kompas.com - 14/08/2019, 12:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan laba konsolidasian sebesar 8,19 persen menjadi Rp 16,16 triliun secara tahunan (yoy).

Meski mencatat pertumbuhan laba, Direktur Utama BRI Suprajarto mengakui adanya pertumbuhan laba yang melambat dibanding semester I 2018 yang mencapai 11 persen.

"Ya, memang benar kita laba konsolidasian semester I 2019 itu naik 11 persen," kata Suprajarto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Suprajarto mengatakan, lambatnya pertumbuhan laba di semester I 2019 disebabkan oleh perubahan dan akuisisi anak perusahaan yang saat itu memiliki berbagai masalah. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan laba tergerus.

Baca juga: Torehkan Laba Rp32 Triliun, BRI Raih 2 Penghargaan Sekaligus

"Kenapa hanya tumbuh 8,19 persen? Karena ada perubahan anak perusahaan yang baru kita akusisi tahun lalu dan ada beberapa masalah di situ. Namun, itu sudah dalam perhitungan valuasi saat kita akuisisi karena kita yakin asetnya ada. Ini yang membuat laba tergerus," ujar Suprajarto.

Sementara itu, pertumbuhan laba di semester I tahun ini didukung oleh berbagai segmen yang mengalami pertumbuhan positif.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,48 persen ke posisi Rp 945,05 triliun dari posisi Rp 838 triliun di kuartal II 2018. Proporsi DPK ini masih didominasi oleh dana murah atau CASA sebesar 57,35 persen.

"Selain DPK, kredit juga tumbuh secara konsolidasian pada triwulan II 2019. Saluran kredit naik 84 persen menjadi Rp 388,2 triliun dibanding triwulan II 2018 sebesar Rp 794,3 triliun," kata Suprajarto.

Baca juga: BRI Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh 14 Persen di Semester II 2019

Suprajarto menyebut, faktor lain yang menopang pertumbuhan laba Bank BRI adalah fee based income dan KUR. Fee based income tumbuh menjadi Rp 12,11 triliun pada kuartal II 2019 dibanding tahun sebelumnya dengan perolehan Rp 10,28 triliun (yoy).

"Sedangkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga akhir Juni 2019 KUR berada di posisi Rp 50,29 triliun yang disalurkan kepada 1,2 juta debitur. Setara dengan 57,8 persen dari target penyaluran kredit yang di breakdown oleh pemerintah untuk BRI di tahun 2019," kata dia.

Hingga akhir Juni 2019, BRI mencatatkan total aset sebesar Rp 1,288,20 triliun atau tumbuh 11,70 persen (yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com