Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Prediksi Kondisi Ekspor Indonesia Masih Sulit di 2020

Kompas.com - 19/08/2019, 12:57 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memprediksi pertumbuhan ekspor Indonesia di tahun 2020 masih akan sulit.

Hal tersebut merupakan akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang belum juga berakhir.

“Seperti yang saya gambarkan bahwa kondisi (ekspor di 2020) tidak mudah, memang itu fakta yang ada, (perang dagang AS dan China) kapan berakhirnya, kita enggak tahu,” ujar Enggar di Jakarta, Senin (19/8/2019).

Enggar mengatakan, kondisi sulit tersebut masih akan terjadi hingga pemilu di AS diselenggarakan. Dia berharap perang dagang antara AS dan China segera berakhir yang akhirnya bisa berdampak pada pertumbuhan ekspor Indonesia.

Baca juga: Kemendag Gandeng E-commerce Untuk Genjot Ekspor

Kendati begitu, lanjut Enggar, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan dirinya untuk mencari peluang dari perang dagang tersebut.

“Kita ambil mereka banyak sekali yang relokasi industrinya dan sekarang kita harus tangkap itu. Karena tanpa itu kita tidak mungkin ada penambahan ekspor, bahkan penurunan iya,” kata Enggar.

Politisi Partai Nasdem itu menambahkan, Indonesia bisa meningkatkan ekspornya ke China. Salah satu komoditi yang bisa ditingkatkan ekspornya, yakni buah-buahan.

Ekspor kita harus spesifik, kita tidak mungkin ekspor ke China tekstil. Apa sih yang mereka perlukan, buah-buahan tropis, sarang burung walet yang saat ini banyak ilegal. CPO juga tidak ada batasan di China, dan kemudian batubara dan kemudian nikel itu mereka butuh besar sekali,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com