Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Posisi 7 Pertumbuhan Dagang Terbesar Dunia

Kompas.com - 26/09/2019, 08:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Riset terbaru Standard Chartered menunjukkan Indonesia masuk posisi ketujuh dari 20 negara dengan potensi pertumbuhan dagang terbesar di dunia.

Riset yang dinamakan “Trade20” ini menelaah 66 perekonomian dunia. Adapun dari 20 negara tersebut, sebanyak 5 negara ASEAN berhasil masuk ke daftar negara yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dagang di masa depan.

Riset ini meneliti potensi pertumbuhan dagang tiap negara dengan menganalisis perubahan-perubahan di sejumlah rentang variabel yang luas dan dikelompokkan ke dalam 3 pilar utama yang diukur dengan bobot setara, kedinamisan ekonomi, kesiapan dagang, dan keragaman ekspor.

Baca juga: Pembangunan PLTN Opsi Terakhir Bagi Indonesia, Mengapa?

Indonesia, Vietnam, dan Thailand menunjukkan performa yang sangat baik di pilar kesiapan dagang, yang mana pilar ini didefinisikan sebagai pondasi bagi pertumbuhan dagang masa depan.

Nilai tinggi kesiapan dagang Indonesia dan Vietnam didorong oleh perbaikan-perbaikan dalam bidang infrastruktur dan kemudahan usaha.

Khusus untuk pilar kesiapan dagang,  Indonesia berada di peringkat kelima setelah China, India, Kenya dan Pantai Gading. Hal ini berkat kontribusi kenaikan signifikan dari ketersediaan peladen (server) internet yang aman.

“Laporan ini semakin membuktikan potensi kuat Indonesia untuk menjadi salah satu negara pengekspor utama dunia. Pertumbuhan ekspor Indonesia memang terus menunjukan peningkatan pada beberapa tahun  belakangan ini," kata CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro dalam keterangan pers, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Indonesia Kaya Hasil Laut, tetapi Ekspor Ikan Kalah oleh Vietnam...

Dia menuturkan, pemerintah Indonesia pun sedang menggarap berbagai inisiatif seperti membuat perjanjian dagang, berekspansi ke pasar non-tradisional, dan berupaya menciptakan lingkungan dagang yang kondusif.

Hal itu kata Rino, terlihat saat pemerintah menjelaskan sejumlah strategi untuk mendorong ekspor, termasuk peningkatan pangsa pasar melalui kerja sama perdagangan bilateral, yang bisa memperluas negara tujuan ekspor dalam pembahasan RUU APBN Tahun Anggaran 2020.

"Sejumlah kebijakan perdagangan juga akan difokuskan pada penyempurnaan fasilitas di kawasan-kawasan khusus dan penurunan biaya produksi melalui perbaikan sistem logistik," jelas dia.

Baca juga: Perizinan Paling Pengaruhi Keputusan Investasi Asing di Indonesia

Selain itu dia bilang, insentif juga akan diberikan untuk fasilitasi perdagangan yang efektif dan terarah guna meningkatkan daya saing produk manufaktur dalam negeri di pasar global.

"Memang, pemerintah Indonesia saat ini juga bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Kementerian Perdagangan optimis perjanjian ini akan membawa berbagai manfaat," jelasnya.

Adapun manfaat yang dimaksud antara lain, peningkatan akses pasar, investasi, dan  kesempatan untuk berpartisipasi dalam rantai pasok kawasan yang berujung pada peningkatan ekspor yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Sementara di Thailand, pertumbuhan drastis dalam bidang e-commerce berkontribusi menaikkan peringkat negara tersebut.

Untuk Filipina, negara itu dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, berkat pertumbuhan ekspor dan produk domestik bruto-nya (PDB).

Sama dengan Filipina, Singapura juga dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, mengingat berbagai upaya negara ini untuk terus meningkatkan potensi pertumbuhan dagang serta investasi langsung/foreign direct investment (FDI). Kelima negara tersebut,  dijuluki sebagai “Akselerator ASEAN”.

Adapun 20 negara yang masuk dalam Trade20 antara lain:
1. Pantai Gading
2. India
3. Kenya
4. China
5. Irlandia
6. Vietnam
7. Indonesia
8. Thailand
9. Oman
10. Uni Emirat Arab

11. Hongkong
12. Rusia
13. Ghana
14. Srilanka
15. Bahrain
16. Singapura
17. Swiss
18. Chili
19. Turki
20. Filipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com