Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kerja Sampingan? Pertimbangkan 3 Efek Sampingnya Dulu

Kompas.com - 27/09/2019, 07:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Kerja sampingan kini banyak dilakukan oleh karyawan dengan beragam jenis pekerjaan.

Tujuannya salah satunya adalah untuk menambah penghasilan, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan pengeluaran. Pun kerja sampingan bisa menjadi sarana untuk melakukan hobi atau hal kesukaan yang tak dapat dilakukan karena benturan pekerjaan utama.

Saat ini pun kerja sampingan menjadi hal yang lumrah terjadi di dunia kerja. Di Inggris saja, misalnya, 1 dari 4 orang dewasa memiliki kerja sampingan, dengan pertumbuhan terbesar pada generasi milenial.

Namun demikian, perlu diperhatikan juga bahwa kerja sampingan memiliki efek samping yang dapat berpengaruh pada kehidupan hingga kesehatan Anda.

Baca juga: Ingin Tambah Penghasilan dengan Kerja Sampingan? Perhatikan Tips Ini

Dikutip dari Cosmopolitan UK, Jumat (27/9/2019), berikut ini tiga efek samping kerja sampingan yang perlu Anda ketahui.

1. Kerja sampingan bisa menyebabkan kurang tidur

Kerja sampingan yang dilakukan setelah jam kerja utama bisa menyebabkan Anda kurang tidur. Studi terbaru yang dilakukan para ahli di Henley Business School menyatakan, orang-orang yang punya kerja sampingan rata-rata bekerja 50 jam sepekan.

Akhirnya, waktu tidur pun berkurang karena banyaknya waktu yang tersita. Akibatnya adalah Anda mudah mengalami kelelahan yang bisa berujung pada terganggunya produktivitas.

Kelelahan itu pun bisa menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari-hari.

"Saya menumpahkan teh ke lantai dan rasanya dunia mau runtuh. Setiap hari saya merasa ditekan untuk terus produktif. Secara fisik saya kelelahan terus-menerus," ungkap Rebecca Tilford, yang mengasuh majalah fesyen independen sambil melakukan dua pekerjaan sampingan.

Baca juga: Inovasi Ini Bisa Hemat Biaya untuk Pelamar Kerja dan Perusahaan

2. Kerja sampingan bisa mengganggu kehidupan sosial

Tidak karyawan yang melakukan kerja sampingan merelakan cuti tahunannya demi melakukan pekerjaannya itu. Akhirnya, Anda tak punya waktu untuk keluarga dan sahabat.

"Saya tak punya waktu untuk bersosialisasi. Saya menelantarkan persahabatan untuk memprioritaskan hobi dan kesenangan baru saya," ungkap Anna Willat, karyawan di sebuah perusahaan yang kerja sampingan di bisnis gaun pengantin vintage.

3. Kerja sampingan bisa menyebabkan kelelahan dan kecemasan

Kerja sampingan bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ini membuat pembatas antara 'bekerja keras' dan 'kebanyakan bekerja' semakin buram.

Risiko kelelahan, kecemasan, dan merasa terisolasi bisa muncul akibat bekerja tanpa kenal waktu. Akhirnya ini bisa mengganggu kesehatan jiwa Anda.

Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengakui burnout alias kelelahan sebagai fenomena okupasional. Sindrom kelelahan terjadi akibat stres kronis di lingkungan kerja yang tak dikelola dengan baik.

Menurut Anji Mcgrandles, pendiri konsultan kesejahteraan The Mind Tribe, tanda-tanda sindrom kelelahan bisa terlihat.

Baca juga: 5 Kepribadian yang Bisa Membuat Kamu Mendapatkan Pekerjaan

"Dampak kelelahan dapat meresap dengan cepat ke semua aspek kehidupan Anda. Tingkat energi Anda menjadi rendah, pola pikir Anda menjadi negatif, motivasi Anda kendur, dan Anda mudah terserang penyakit," jelas dia.

Mcgrandles pun menyarankan Anda melakukan sejumlah langkah preventif, seperti tidur cukup dan tidak bekerja terlalu keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com