Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Naikkan Pajak Penjualan Jadi 10 Persen

Kompas.com - 01/10/2019, 15:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang telah menaikkan pajak penjualan untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Kebijakan ini telah lama tertunda dengan pertimbangan risiko dampaknya terhadap perekonomian.

Dilansir dari BBC, Selasa (1/9/2019), pemerintah Jepang menaikkan pajak penjualan dari 8 persen menjadi 10 persen. Pajak ini berlaku untuk hampir seluruh barang dan jasa, meski sebagian besar makanan akan dikecualikan.

Sebelumnya, kenaikan pajak penjualan memukul daya beli di negara ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut.

Meskipun demikian, kali ini pemerintah telah memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk menangkal dampak buruk kenaikan pajak tersebut terhadap daya beli. Salah satunya adalah potongan harga untuk pembelian tertentu dengan kanal pembayaran elektronik.

Baca juga: Gubernur BI Ajak Investor Jepang Berinvestasi di Indonesia

Pemerintah Jepang berencana menggunakan penerimaan dari kenaikan pajak tersebut untuk mendanai program kesejahteraan sosial, termasuk pendidikan anak usia dini dan membiayai beban utang pemerintah yang besar.

"Pemerintah telah berjanji tentang (penggunaan) sekitar separuh penerimaan (dari kenaikan pajak penjualan) untuk mendanai perawatan anak gratis," kata Marcel Thieliant, ekonom untuk Jepang di Capital Economics.

Kenaikan pajak penjualan ini berlaku untuk sebagian besar barang dan jasa, mulai dari produk elektronik hingga buku dan mobil. Sebagian besar produk makanan bakal dikecualikan.

Konsumen dapat menerima potongan harga 5 persen untuk pembelian barang dengan metode pembayaran elektronik di beberapa peritel kecil.

Upaya ini dilakukan untuk memitigasi dampak kenaikan pajak, sekaligus mendongkrak penggunaan metode pembayaran elektronik di Jepang. Di Negeri Sakura tersebut, pembayaran dengan uang tunai masih menjadi andalan.

Baca juga: Ini Alasan Orang Jepang Suka dengan Tenaga Kerja Asal Indonesia

Lalu, apa dampak kenaikan pajak ini bagi perekonomian Jepang?

Dalam beberapa bulan terakhir, kinerja perekonomian Jepang cukup kuat di tengah ketidakpastian perekonomian global. Namun, kenaikan pajak ini diprediksi bakal memberatkan ekonomi.

Perlambatan ekonomi di China dan perang dagang dengan AS telah memukul keyakinan hisnis di Jepang. Selain itu, Jepang juga harus menghadapi melambatnya permintaan global terhadap produk-produk ekspornya, termasuk perlengkapan elektronik dan suku cadang mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com