Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Harga Rumah yang Cocok untuk Kantong Milenial?

Kompas.com - 18/10/2019, 11:26 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial kerap kali dianggap sebagai generasi yang bakal susah untuk bisa membeli rumah.

Pasalnya, generasi ini kerap kali dianggap sebagai generasi yang sulit menabung, ketika di saat yang bersamaan, harga properti dan real estat terus melambung tinggi.

Hal ini disinyalir menjadi salah satu penyebab lesunya permintaan terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) dalam beberapa tahun terakhir.

Lalu, berapa harga rumah atau real estat yang paling cocok untuk milenial pembeli rumah pertama?

Ekonom senior Aviliani menilai, rumah di kisaran ratusan juta hingga Rp 1 miliar merupakan kisaran harga yang paling tepat. Rumah-rumah yang diminati generasi ini biasanya adalah rumah yang minimalis, dan dekat dengan akses transportasi umum.

"Biasanya milenial mereka suka yang dekat stasiun, jadi perumahan harus mengikuti karena kalau tidak, ada yang laku ada yang tidak laku nanti," ujar dia di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: Ingin Punya Rumah, Lebih Baik Kontrak atau Cicil?

"Jadi sebaiknya seperti yang milenial inginkan, sesuaikan dengan yang mereka mau, misalnya (tipe rumahnya) yang high rise ketimbang landed. jadi harus disesuaikan," ujar dia.

Adapun co-founder sekaligus CEO Gradana Angela Oetama mengatakan, rumah dengan kisaran harga ratusan juta juga menjadi salah satu tipe favorit peminjamnya.

"Ratusan juta lebih populer, tapi kalo sewa individu apartemen bisa di bawah Rp 100 juta," ujar dia di kesempatan yang sama.

Adapun sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, bank perlu lebih memahami kebutuhan properti generasi milenial.

Hal tersebut diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan di sektor properti yang tengah lesu.

Mardiasmo mengatakan, pertumbuhan sektor real estat saat ini masih di bawah PDB, yaitu sebesar 3,58. Melambatnya pertumbuhan real estat di berbagai kategori baik kecil, menengah maupun kategori mahal.

Baca juga: Kemenkeu Ingin Bank Pahami Kebutuhan Properti Millenial, Mengapa?

"Sebagai wake up call, harus bisa menjalankan apa yang diberikan BI (Bank Indonesia) dan pemerintah. Kan sudah dikasih semua, produk perbankan harus tepat, pas, cocok dengan kondisinya. Kondisi milenial, Y generation, harus menyasar ke sana," ujar Mardiasmo.

Dia menggambarkan, saat ini kaum milenial sebanyak 55 persen berada di perkotaan, dan mereka sangat handal dalam menggunakan teknologi, salah satunya teknologi finansial. Hal tersebutlah yang seharusnya menjadi celah bagi perbankan untuk mengembangkan produk KPR.

"Kondisi perumahan, kondisi kebutuhan, juga know your customer harus tahu itu. Millenial itu tinggal buat transit aja, mereka itu lebih suka leisure," ujar Mardiasmo.

"Packaging-nya juga produknya, channelling-nya seperti apa dengan fintech-nya, yang tidak terlalu komersial," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com