Sri Mulyani Janji akan Lakukan Banyak Reformasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali ditunjuk oleh Presiden Jokow Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi Menteri Keuangan.

Menjabat dua periode berturut-turut membuat mantan Direktur Bank Dunia ini berjanji akan bekerja keras mencapai hasil yang lebih baik lagi.

Dia bilang, jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) jangan beranggapan dirinya akan bekerja seperti biasa karena Menteri Keuangan masih orang yang sama.

Baca juga : Sri Mulyani Minta Jajaran Kemenkeu Terapkan Pola Hidup Sehat

"Kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, saya menyampaikan pesan bahwa jangan beranggapan bahwa karena Menteri Keuangan masih orang yang sama dan Wakil Menteri Keuangan dari internal Kementerian Keuangan maka akan bisa bekerja secara seperti biasa, Anda salah," kata Sri Mulyani Indrawati dalam postingan Facebook-nya, Minggu (27/10/2019).

Sebaliknya, justru wanita yang kerap disapa Ani ini akan bekerja keras dengan melakukan banyak reformasi dan eksperimen.

"Saya memiliki pemikiran untuk terus melakukan reformasi dan eksperimen untuk terus menghasilkan yang lebih baik Iagi," ujar Ani.

Tidak hanya itu, dia juga meminta seluruh jajaran karyawan Kemenkeu untuk semakin lincah mengingat tantangan ekonomi global akan semakin sulit.

Dia juga berharap, Wakil Menteri Keuangan RI baru, Suahasil Nazara yang menggantikan Wakil Menteri Mardiasmo untuk menggunakan kecerdasan emosional dalam bekerja.

"Demikian juga harapan saya kepada Wakil Menteri Keuangan RI yang baru Bapak Suahasil agar dapat senantiasa menggunakan kecerdasan emosional (emotional intelligence) dan empati dalam bekerja," ucap Ani.

Tak lupa, Ani berterimakasih kepada Wakil Menteri Keuangan 2014-2019 Mardiasmo yang telah mengerahkan pikirannya selama menjadi wakil menteri. Ani mengatakan, Mardiasmo akan selalu menjadi keluarga besar Kemenkeu.

Satu pesan yang dia ingat dari Mardiasmo, bahwa melaksanakan tugas dan pekerjaan kita harus lebih banyak "bisa merasa" daripada "merasa bisa".

"Terima kasih yang setulusnya dan sebesar-besarnya kepada Bapak Mardiasmo dari kami semua. Saya mendukung sepenuhnya pernyataan Bapak Mardiasmo bahwa dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kita harus lebih banyak "bisa merasa" daripada "merasa bisa"," pungkasnya.