Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Halodoc Kerja Sama Riset dengan Ikatan Dokter Indonesia

Kompas.com - 28/10/2019, 12:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) platform layanan kesehatan digital Halodoc menyepakati kerja sama riset dengan Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kerja sama ini guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Melalui dukungan terhadap pengembangan proyek ilmiah, riset, dan inovasi, Halodoc berharap bisa meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih inklusif dan lebih baik bagi seluruh masyarakat.

Chief of Medical Halodoc dr Irwan Heriyanto MARS mengatakan, dalam mengembangkan layanan, pihaknga selalu memanfaatkan teknologi, data, dan mengidentifikasi pain yang dihadapi masyarakat di bidang akses pelayanan kesehatan serta berkomitmen untuk menjadi solusi melalui pemanfaatan teknologi digital.

"Berawal dari fitur chat with doctor di aplikasi Halodoc, kini kami berhasil mengembangkan berbagai inovasi yang memudahkan masyarakat menikmati layanan kesehatan tanpa terbatas ruang dan waktu. Kami percaya, kolaborasi bersama IDI ini mampu mendukung terciptanya lebih banyak lagi solusi untuk masyarakat," kata Irwan dalam keterangannya, Senin (28/10/2019).

Baca juga: Startup Halodoc Raih Pendanaan 65 Juta Dollar AS

Tiga tahun beroperasi, Halodoc sudah bermitra dengan lebih dari 1.400 rumah sakit, lebih dari 20.000 dokter berlisensi, dan lebih dari 1.300 apotek. Halodoc menyediakan akses kepada lebih dari 7 juta pengguna aktif per bulan di lebih 50 kota di Indonesia.

“Dengan jaringan mitra dan pengguna yang luas dari Sabang sampai Merauke, kami optimis bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan riset di sektor kesehatan, sehingga kualitas kesehatan masyarakat pun bisa semakin meningkat," ujar Irwan.

Sementara itu, Sekretaris Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah IDI dr Ahmad Hidayat menjelaskan, riset di bidang kesehatan pada era digital bisa menjadi insight baru dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, juga berdampak pada layanan akses kesehatan yang semakin cepat dan merata.

Ujung-ujungnya adalah demi peningkatan kepuasan konsumen.

Baca juga: Startup Zi.Care Hadirkan Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi

"Selain itu, hasil riset ini diyakini dapat mengakselerasi pengembangan profesi agar institusi pendidikan dokter di Indonesia dapat mengadopsi hasil riset untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," sebut Ahmad.

"Karena itu, kami percaya kolaborasi dengan ekosistem layanan kesehatan digital seperti Halodoc dapat mendukung kemajuan dunia kesehatan Indonesia melalui pemanfaatan pengolahan data lokal bagi kebutuhan masyarakat Indonesia," ucap Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com