Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-9, Co-CEO Gojek Teringat Hadapi "Driver" yang Gaptek

Kompas.com - 02/11/2019, 16:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangkaian acara ulang tahun Gojek ke-9, berencana mengumumkan strategi jangka panjang perusahaan yang dinamakan 'Going the Distance' atau ’Melangkah Jauh ke Depan‘.

Fokus dari strategi ini terdapat empat hal, yaitu peningkatan kepuasan pelanggan, penyelarasan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis, menjadi perusahaan global melalui ekspansi internasional, dan mewujudkan Gojek sebagai tempat bekerja yang berkelas dunia.

Namun, sebelum memaparkan strategi, duo Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo mengungkapkan kemustahilan mereka mengembangkan perusahaan aplikasi transportasi berbasis daring ini hingga menjadi ternama dan berstatus decacorn.

Mereka sejenak kilas balik mengingat tantangan yang dihadapi bersama mantan CEO Gojek Nadiem Makarim yang kini telah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Baca juga: Pamitnya Nadiem Makarim dan Masa Depan Gojek

Tantangan yang terberat dirasakan perseroan tersebut menurut Kevin ketika menghadapi para mitra pengemudi Gojek yang masih gagap terhadap teknologi (gaptek). Salah satunya penggunaan ponsel cerdas alias smartphone.

"Pertama kali, kita baru mau memindahkan dari ojek ke aplikasi, untuk bisa membujuk driver login itu effort-nya lumayan besar. Di mana driver kebanyakan pada saat itu tahun 2014, rata-rata 80-90 persen belum menggunakan smartphone. Masih menggunakan handphone Nokia yang jadul dan mencoba diajarkan ke handphone aplikasi itu suatu challenge atau usaha yang luar biasa," tutur Kevin dalam konfrensi persnya di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Bahkan, adanya aplikasi Gojek membuat kehidupan para pengemudi ojek online (ojol) semakin membaik. Tak lain, berkembangnya teknologi khususnya ponsel yang masuk ke Indonesia.

"Untuk mendapatkan nafkah yang tinggi, kecepatan dalam memberikan kehidupan yang lebih baik itu cukup untuk membawa revolusi teknologi maju. Padahal, yang tadinya gaptek kini bisa membawa industri teknologi mutakhir di seluruh dunia. Bahkan, bisa dibilang Gojek, aplikasi pelopor mutakhir di seluruh dunia. Pertama kali dari Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Gojek Bakal Akhiri Era Bakar Uang

Sementara, Andre Soelistyo berpendapat serupa dengan Kevin. Ke depannya, Gojek akan terus membangun bisnis dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk.

"Fokus terhadap pelanggan serta posisi Gojek sebagai pelopor super app ini menumbuhkan kedekatan dan kecintaan terhadap brand kami sebagai karya anak bangsa sehingga hubungan Gojek dengan para pelanggan kami Iebih dari sekedar hubungan transaksional. Kami yakin dengan mengutamakan layanan kepada pelanggan, kami akan terus meningkatkan loyalitas yang berujung pada peningkatan frekuensi penggunaan aplikasi Gojek," katanya.

Dalam peringatan HUT ke-9 Gojek, juga disertai pemberian apresiasi kepada 9 pahlawan ekosistem yang terdiri atas mitra driver, merchant, dan penyedia layanan jasa.

Sejak berdiri 2010 hingga kini, Gojek telah menciptakan 2 juta peluang penghasilan yang menghubungkan lebih dari 500.000 pengusaha makanan yang sebagian besar merupakan UMKM.

Aplikasi Gojek sendiri telah diunduh 155 juta kali oleh pengguna di beberapa negara Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com