Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perdagangan AS Yakinkan Lisensi Huawei Diberikan dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 04/11/2019, 08:33 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah sebelumnya AS melarang puluhan perusahaan asal China termasuk Huawei untuk memiliki lisensi usaha, kini Presiden AS Donald Trump memberikan lampu hijau untuk perusahaan China terpilih bisa memiliki lisensi di AS.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan lisensi untuk perusahaan Huawei akan selesai dalam waktu dekat ini, atau diasumsikan tidak sampai dengan akhir tahun 2019.

Sebelumnya pada Mei 2019 lalu, Trump melarang Huawei dan puluhan perusahaan China lainnya memiliki lisensi di Departemen Perdagangan AS menyusul kekhawatiran keamanan nasional.

Baca juga : Trump Akhirnya Izinkan Perusahaan AS Pasok Komponen ke Huawei

Bulan lalu, Trump memberikan lampu hijau untuk mulai menyetujui lisensi beberapa perusahaan China terpilih.

"Kami (AS dan China) dalam kondisi yang baik, kami membuat kemajuan yang baik, dan tidak ada alasan mengapa. Tapi itu (perusahaan China) akan sedikit,”kata Wilbur Ross, seperti dikutip dari CNBC, Senin (4/11).

Usai pembatalan KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik bulan November 2019 di Chili akibat protes, Ross mengatakan kesepakatan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping akan ditandatangani di beberapa kawasan tertentu. Misalkan saja, Iowa, Alaska, Hawaii atau di salah satu lokasi di China.

Adapun pencapaian tonggak sejarah pertama dalam fase perjanjian perdagangan Amerika Serikat dan China berhasil disepakati bulan lalu. Ini meliputi pemutusan kenaikan tarif dan China membeli produk pertanian A.S.

Sementara itu, Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan fase satu ini akan mewakili 60 persen dari perjanjian jangka panjang kedua negara. Sayangnya China dikabarkan ragu untuk mencapai kesepakatan perdagangan komprehensif jangka panjang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com