Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek : Industri Manufaktur Indonesia Dalam Level Waspada

Kompas.com - 05/11/2019, 16:48 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumbangan sektor manufaktur terhadap PDB Indonesia masih berada di bawah 20 persen, tepatnya di angka 19,5 persen.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro selaku mengatakan hal itu artinya industri manufaktur Indonesia berada di tingkat waspada.

 

 

"Manufaktur kita dikatakan stabil nggak juga dikatakan naik nggak juga yang ada malah turun dan ini sejak tahun 1998 hingga saat ini kita nggak pernah berhasil membangun kembali peran manufaktur," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Ia menjelaskan apabila Indonesia ingin maju, manufaktur harus direvitalisasi guna menciptakan nilai tambah.

Baca juga : Setelah Ekonomi Digital, Pemerintah Harus Fokus Garap Manufaktur

Salah satunya dengan membuat manufaktur yang berbasis pengolahan sumber daya alam seperti memanfaatkan hasil pertanian pangan, buah-buahan dan perikanan.

"Kalau di bidang pertanian kita prioritaskan itu kita dorong para tani untuk meningkatkan produksi. Petani mendapatkan maanfaat dan industri mendapatkan kepastian sehingga petani kita mampu membuat produk yang bernilai tinggi," lanjutnya.

Sementara itu mengenai industri makanan di Indonesia tingkat keunggulannya jauh diatas industri lainnya. Karena dilihat dari output-nya, industri makanan sangat banyak membuka lapangan pekerjaan dan nilai ekspornya yang cukup besar.

"Dengan kita bekerjasama dan mengakomodir kita bisa melakukannya bersama-sama," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com