Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, BNI Targetkan Pertumbuhan Laba yang Agresif

Kompas.com - 26/11/2019, 20:01 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (KOMPAS100: BBNI) memasang target ambisius dalam rencana bisnis bank tahun 2020 mendatang.

Di depan Komisi XI DPR RI, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni memasang target pertumbuhan penyaluran kredit dan laba hingga double digit.

Bahkan menurut dia, laba bersih perseroan bisa tumbuh hingga 17 persen tahun depan.

"Untuk pertumbuhan laba bersih sendiri targetnya tumbuh 15 persen hingga17 persen tahun 2020," ujar dia di Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Adapun pada tahun ini hingga kuartal III 2019, Bank BNI membukukan laba bersih senilai Rp 12 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Target yang dipasang oleh bank pelat merah tersebut cukup agresif lantaran hingga tahun depan, ekonomi global masih diliputi dengan ketidakpastian.

Perseroan pun membidik pertumbuhan penyaluran kredit bisa mencapai 11 persen hingga 13 persen (yoy) tahun depan. Sementara tahun ini, BNI memroyeksikan penyaluran kredit perseroan bakal berada dikisaran 12 persen hingga 13 persen.

Sedangkan untuk pertumbuhan kredit sendiri telah tumbuh sebesar 14,7 persen pada kuartal III-2019 menjadi senilai Rp 558,7 triliun.

Adapun untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Baiquni mengatakan perseroan menargetkan bisa tumbuh 12 persen hingga 14 persen (yoy) tahun depan.

Sementara untuk kualitas aset, Bank BNI melihat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di rentang 1,8 hingga 2 persen pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com