Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan ke Susi: Kenapa Tidak Jadi Menteri Lagi, Bu?

Kompas.com - 30/11/2019, 15:44 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com - Kegiatan bagi-bagi kapal oleh Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti terpaksa diwakili melalui video call bersama nelayan.

Pasalnya, Susi tak bisa hadir lantaran ada urusan yang tak bisa ditinggalkan.

"Tadinya saya mau pergi, tapi ini lagi ada meeting yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi saya mohon maaf kepada nelayan Lampung, karena enggak bisa ketemu langsung," ungkap Susi, Sabtu (30/11/2019).

Selanjutnya, interaksi antara Susi dan nelayan berlangsung melalui sambungan video call. Salah satu nelayan menanyakan alasan Susi tak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca juga: Perahu Nelayan Milik Susi Pudjiastuti Segera Diserahkan ke Nelayan di Lampung

"Terima kasih bantuannya Bu, kenapa enggak jadi menteri lagi?" kata Marnadi, nelayan asal Haringin, Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.

Susi selanjutnya membalas pertanyaan tersbut, sembari menasihati Marnadi agar menjaga kapal pemberiannya.

"Itu pilihan Pak Presiden, kita harus hormati. Nanti kapalnya dijaga ya, Pak, jangan dijual," ungkap Susi.

Selanjutnya, penerima bantuan kapal kedua bernama Parni yang berasal dari desa Banding, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan mengungkapkan bahwa harga lobster tangkapan yang ia jual sangat murah sehingga mengurangi pendapatannya.

"Lobster disini rendah harganya Bu, tolong dinaikin Bu harganya," kata Parni.

Baca juga: Susi Beri Kapal Gratis ke Nelayan yang Tengah Melaut

Mengingat Susi kini tidak memiliki otoritas dalam menentukan harga, Susi berharap dengan adanya kapal yang ia berikan maka nelayan bisa meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas nelayan sekaligus akan mendongkrak pendapatannya juga.

"Murah banget, nanti dengan kapal itu kan bisa lebih banyak, Pak. Bisa lebih jauh mencari (tangkapan)," jelas Susi.

Hingga siang ini tim susi baru mendapatkan dua nelayan yang sesuai kriteria Susi untuk mendapatkan bantuan kapal. Hari ini, kapal yang disediakan untuk nelayan ada lima.

Sore nanti tim Susi akan mencari tiga lagi nelayan di kawasan Pulau Tiga, Lampung Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com