Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melambat, Penjualan Mercedes-Benz Indonesia Menurun

Kompas.com - 16/12/2019, 17:26 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia akui penjualan mobil mereka menurun di bawah target mereka pada tahun 2019.

President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Choi Duk Jun mengatakan penjualan mereka berada 10 persen lebih rendah dari target.

"Dikarenakan tahun ini di Indonesia itu ada perlambatan ekonomi karena masalah sosial-politik sehingga imbasnya penjualan kami menurun sekitar 10 persen dari target," ucap Choi di Menara Bank Danamon, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Baca juga: Menperin Minta Mercedes Benz Jadikan Indonesia sebagai Basis Produksi

Namun Choi yakin tahun depan dengan adanya series-series terbaru Mercedes-Benz penjualan bisa naik. 

Ia juga menyebutkan bahwa di tahun depan Mercedes-Benz akan memasuki segmen pasar baru untuk di Indonesia.

Menurutnya Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup besar untuk dikembangkan.

"Tahun depan, kami berharap kami bisa berkembang hingga dua digit dalam bentuk persen," katanya.

Ia mengakui bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki persepsi mengenai Mercedes-Benz sebagai merek mobil mewah. Padahal, saat ini Benz memiliki tipe untuk segmen menengah.

"Sekarang itu padahal kami sudah punya series untuk segmen menengah, yang mahal itu yang class S," ujar Choi.

Baca juga: Pengguna dan Investor Mobil Listrik Dapat Beragam Insentif, Apa Saja?

Diketahui harga termurah mobil Mercedes-Benz berada di kisaran Rp 700 juta per unit dengan series A yang baru diluncurkan tahun 2019.

Targetnya, tahun depan Mercedes-Benz Indonesia bisa menjual sekitar 33.000 hingga 34.000 unit mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com