Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fokus Pemerintah Turunkan Angka Stunting

Kompas.com - 20/12/2019, 21:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, ada tiga fokus yang dibutuhkan Indonesia agar berhasil penurunan angka stunting.

Hal itun ia sampaikan dalam acara Scaling Up Nutrition Indonesia Annual Meeting 2019: Bekerja Bersama Turunkan Stunting di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

“Saya harap pertemuan ini juga memberikan rekomendasi strategis bagi peningkatan efektivitas implementasi intervensi penurunan stunting dan penguatan kolaborasi antar networks untuk mewujudkan status kesehatan dan gizi yang optimal,” kata Suharso.

Baca juga: Jokowi Ngotot Turunkan Angka Stunting Jadi 14 Persen

Ia menyebutkan, 3 fokus yang dibutuhkan Indonesia agar berhasil penurunan angka stunting yakni pertama cakupan target harus jelas, tidak hanya persentase penurunan angka stunting, tetapi juga jumlah nominalnya.

Kedua, kualitas. Suharso mengatakan, intervensi pemerintah terhadap kasus stunting harus sesuai standar yang ditetapkan dan diterima seluruh target sasaran.

Ketiga, pemenuhan konsumsi sesuai sasaran dan sesuai ketentuan. Misalnya, tablet tambah darah harus dikonsumsi ibu hamil selama 90 hari.

Baca juga: Cegah Stunting, Edhy Prabowo Ingin Gandeng Ibu-ibu PKK

Sejak 2011, Indonesia menjadi satu dari 61 negara yang tergabung dalam gerakan global percepatan perbaikan gizi yang diinisiasi PBB, atau dikenal sebagai Scaling Up Nutrition (SUN) Movement.

Sebagai tindak lanjut keikutsertaan Indonesia dalam gerakan tersebut, Pemerintah Indonesia menetapkan Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang difokuskan pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Gerakan ini sejalan dengan prioritas percepatan penurunan stunting yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 dan 2020-2024.

Baca juga: Jadwal Operasional Bank Danamon Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Kementerian PPN/Bappenas mengoordinasikan upaya banyak pihak untuk perbaikan gizi melalui penguatan jejaring yang dikenal sebagai SUN networks. 

Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling disorot di Indonesia. Hasil riset tahun 2013 menunjukkan prevelensi balita stunting di Indonesia mencapai angka 37,8 persen.

Angka yang sama dengan jumlah balita stunting di Ethiophia. Berkat koordinasi antar kementerian, tahun ini prevelensi balita stunting turun ke angka 27,67 persen.

Baca juga: Isi BBM Dapat Cashback Hingga Rp 25.000, Ini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Whats New
Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Whats New
Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com