Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Masih Akan Membayangi IHSG Pekan Ini

Kompas.com - 03/02/2020, 06:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya virus corona diprediksi masih akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan.

"Melihat tekanan Indeks global akibat wabah virus corona yang menyebar dengan cepat IHSG sangat mungkin turun kembali pada pekan ini," kata Direktur PT. Anugerah Mega Investama, Hans Kwee kepada Kompas.com , Sabtu (1/2/2020).

Menurut dia, pasar Indonesia mengalami tekanan cukup tinggi beberapa hari terakhir. Selain faktor virus corona, besarnya nilai portofolio serta belum kondusifnya pasar saham Indonesia membuat terjadi tekanan turun pasar pasar saham.

Baca juga: Status Virus Corona Gawat Darurat, IHSG Jeblok di Bawah Level 6.000

Pada perdagangan Jumat, kekawatiran virus corona sempat mereda tetapi IHSG tetap mengalami tekanan turun cukup kuat.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan BEI Jumat, IHSG ditutup pada level 5.940 turun 117 poin atau 1,94 dibandingkan penutupan Kamis 6.076.

Masuknya IHSG ke zona merah tentunya tak lepas dari sentimen eksternal. Laba korporasi perusahan AS masih akan menjadi sentiment pasar.

Berdasarkan data FactSet ada 200 perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan, dan 70 persen di antaranya membukukan keuntungan lebih baik dari perkiraan.

FactSet memperkirakan laba S&P 500 berpeluang turun 2 persen pada kuartal keempat secara year over year. Sedangkan sebagian analis memperkirakan laba emiten pada indeks S&P 500 berpeluang turun 0,8 persen pada kuartal keempat, tetapi analis memperkirakan terjadi kenaikan laba 5,8 persen pada kuartal pertama 2020.

Baca juga: Ada Wabah Virus Corona, Bagaimana Harga Emas Dunia Akhir Pekan?

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan epidemi virus Korona sebagai darurat global. Namun, WHO tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan ke China dan menyampaikan China memiliki situasi yang terkendali.

Ini membuat pasar dunia sempat pulih di tengah pekan. Tentunya ini menimbukan optimisme perekonomian China dan global tidak akan terlalu terganggu akibat virus corona.

Di belahan dunia lain langkah penanggulana sudah dilakukan. Misalkan saja di AS dimana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah memerintahkan karantina semua orang yang dipulangkan dari Tiongkok ke sebuah pangkalan udara di California.

"Pelemahan bursa Wall Street sedikit tertahan juga karena Direktur CDC Robert Redfield menyatakan dampak risiko virus corona terhadap publik AS tergolong rendah," ungkapnya.

Sementara itu, kalangan ekonom dan pelaku pasar memproyeksikan Indeks Manufaktur China periode Februari 2020 akan berada di 40-45 poin atau turun tajam akibat merebaknya wabah virus corona.

Sektor tambang mengalami koreksi di tengah kekhawatiran bahwa China dan pasar raksasa bahan baku akan terhenti jika epidemi memburuk.

Saham-saham maskapai penerbangan juga memperpanjang koreksi karena lebih banyak akibat banyak maskapai melakukan penundaan penerbangan ke China.

Baca juga: IHSG Pekan Depan Bakal Menguat Terbatas, Ini Pendorongnya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com