JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) mengeluhkan sistem kemitraan dengan aplikator ojek online alias ojol.
Koordinator Aliando, April Baja mengatakan, pola kemitraan yang dijalankan oleh para aplikator ojek online ke driver belum sejajar dan setara.
"Contoh hal kecilnya gini, kalau ada hal baru atau kebijakan apapun para aplikator enggak mau ngajak kami ngobrol dulu. Maunya (kami) kalau ada perubahan skema bisnis ya ngobrol dulu kan toh kami bukan setan dan melakukan pekerjaan ini," ujarnya di Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: KPPU Sudah Meneliti Lonjakan Harga Masker, Ini Hasilnya
Menurut Baja, seharusnya para aplikator mau mengajak para mitra driver untuk berdiskusi terkait apapun yang berhubungan dengan kebijakan yang mengikutsertakan para driver.
"Selama ini ya kalau masih mau bekerja di bawah aplikasi ya harus menyetujuinya. Kalau enggak setuju ya udah, jadi kesannya take it or leave it," kata dia.
Baja mengatakan sejauh ini para aplikator ojek online memiliki banyak mitra tapi tidak melakukan prinsip kemitraan yang seharusnya berjalan.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Dilarang Meludah Sembarangan di KRL Commuter Line
Prinsip tersebut kata dia yaitu harus berdasarkan prinsip berkeadilan dan tidak boleh saling berkuasa.
Baja berharap, seluruh aplikator ojek online mampu menjalankan perjanjian kemitraan yang setara dan adil.
"Kami juga enggak pengen matiin bisnis aplikasi karena kami juga memang butuh aplikasi tapi yaitu janji kemitraannya harus dijalankan harus setara dan berkeadilan," tegasnya.
Baca juga: Impor dari China ke RI Anjlok 51 Persen akibat Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.