Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog dan RNI Impor 100.000 Ton Gula untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 02/04/2020, 19:09 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menjamin pemenuhan kebutuhan gula pasir selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri mendatang.

Mantan Menteri Perindustrian itu mengatakan, pemerintah telah memberikan izin kepada Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk mengimpor gula putih sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Pemerintah sudah mengeluarkan izin ke Bulog dan PT RNI untuk mengadakan 100.000 ton gula putih. Dengan demikian diharapkan ini mulai masuk bertahap ke pasar," ujar Airlangga usai ketika melakukan keterangan pers usai melakukan ratas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri dalam video converence di Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Maret 2020 Inflasi 0,10 Persen, Dipicu Emas Perhiasan hingga Gula

Gula putih tersebut diharapkan segera masuk ke ritel modern maupun ke minimarket. Dengan demikian, harga gula putih di pasaran diharapkan bisa menyentuh Rp 12.500 per kilogram (kg).

Selain itu, Bulog juga telah melakukan operasi pasar untuk gula pasir dengan harga di kisaran Rp 10.000 per kg.

Airlangga menambahkan, Pemerintah juga sudah melakukan operasi pasar untuk gula pasir, melalui penyediaan gula dari ex-Dumai sebanyak 20.000 ton, ex-Lampung sebanyak 33.000 ton, dan ex-industri rafinasi sebanyak 250.000 ton.

“Dari sektor gula untuk makanan dan minuman sebanyak 250 ribu ton tersebut telah didistribusikan ke Banten, Jabodetabek, Sumatera Utara, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Kalimantan Timur, Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Jawa Timur, per 31 Maret 2020,” tutur Airlangga.

Baca juga: Stok Gula Pasir dan Telur Masih Cukup, Kementan Imbau Masyarakat Tidak Panik

Dia pun mengakui saat ini di beberapa pasar tradisional harga gula pasih masih terpatok tinggi di kisaran Rp 18.000 per kg.

Pihaknya pun mengantisipasi agar harga gula hasil operasi pasar tidak mengalami lonjakan lantaran telah dilakukan pengawasan oleh satgas pangan.

"Satgas pangan sudah memonitor posisi stok sehingga diharapkan distribusi akan lebih lancar, walau di beberapa tempat pasar tradisional harga masih di Rp 18.000an, ini yang kami jaga jangan sampai ada rembesan dari operasi pasar, yang Rp 12.500 dijual di pasar lebih mahal. Satgas pangan akan memonitor harga gula dan logistik yang ada," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com