Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Berjualan Makanan Saat Ramadhan? Perhatikan 4 Trik Ini

Kompas.com - 16/04/2020, 09:15 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan tak terasa akan datang. Biasanya banyak pelaku UMKM atau pebisnis lainnya yang memanfaatkan momen tersebut untuk berjualan makanan dan minuman.

Data analyst MOKA, Hutami Nadya mengatakan ada beberapa strategi yang harus diubah dan bisa diterapkan oleh para pelaku UMKM agar bisnis makanan dan minumannya bisa berkembang di bulan Ramadhan ini.

"Strategi untuk bisnis makanan dan minuman di bulan Ramadhan tahun ini harus berbeda dari tahun lalu. Karena apa? Karena situasi pandemi saat ini masih belum bisa diprediksi kapan berakhir," ujarnya dalam live streaming MOKA, Rabu (15/4/2020).

Mengetahui Timing

Trik yang pertama, sebut Hutami, harus mengetahui jam sibuk atau timing yang tepat para konsumen.

 

Baca juga: Ayam Geprek dan Bubble Tea Paling Laris Manis untuk Berbuka Puasa

Berdasarkan analisa yang dilakukannya ternyata selama bulan Ramadhan, pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB jumlah merchant yang berjualan meningkat 67 persen. Sementara ketika jam sahur yaitu pukul 02.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB yang benar-bensr beroperasi itu mungkin ada sekitar 8 persen.

"Artinya apa, jam sahur adalah moment yang tepat untuk membuka jualan dan berpotensi besar untuk para pebisnis termasuk UMKM," katanya.

Makanan Favorit

Kedua, lanjut dia, cari tahu menu makanan favorit ketika sahur. Berdasarkan analisanya, konsumen lebih memilih makanan yang praktis dan tidak ribet.

"Misalnya paket ayam geprek beserta minumannya. Mereka cenderung lebih suka yang seperti itu. Untuk minuman kebanyakan teh manis atau es tes manis yang menjadi favorit konsumen," jelasnya.

Perilaku Konsumen

Ketiga, mengetahui perilaku konsumen saat Ramadhan. Dari data yang dipelajarinya konsumen mulai mencari menu makanan berbuka itu pukul 14.00 WIB sampai 15.00 WIB dan pada saat itu ada 200an transaksi yang berjalan, sementara kalau pukul 16.00 WIB ke atas transaksi meningkat menjadi 500.

" Oleh sebab itu perlu untuk diketahui bagi para pelaku UMKM atau pebisnis lain harus mempunyai stok menu yang dijual apabila stok yang dijual habis," sambungnya.

Sediakan Delivery

Keempat, jangan lupa untuk menyediakan layanan antar atau Delivery. "Di moment pandemi ini banyak orang yang memilih untuk berdiam dirumah dan memilih bertransaksi secara online, oleh sebab itu tidak salah kalau membuat layanan Delivery," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com