Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Tamasia Hadirkan Produk Koin Emas Edisi Khusus

Kompas.com - 28/04/2020, 14:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut bulan Ramadan, platform jual beli emas berbasis syariah PT Tamasia Global Sharia meluncurkan produk koin emas Dinar Al-Haramain Series.

Dalam seri Dinar Tamasia ini, terdapat tiga koin emas dengan gambar Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa. Dinar sendiri adalah koin emas seberat 4,25 gram dengan kadar 22 karat.

CEO & Co-Founder Tamasia Muhammad Assad mengatakan, Dinar Tamasia bisa menjadi salah satu opsi instrumen investasi saat ini.

Baca juga: Kini Emas Anda Bisa Didonasikan untuk Bantu Masyarakat di Tengah Pandemi Corona

Sebab, karakteristik emas merupakan aset safe haven, terlebih pada saat terjadi turbulensi ekonomi saat ini akibat wabah virus Covid-19.

“Kami terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, termasuk dengan diluncurkannya Dinar Tamasia ini. Kami ingin setiap orang dapat berinvestasi emas dengan cara yang mudah, murah dan syariah. Apalagi harga emas terus melonjak dan telah menyentuh rekor tertinggi di bulan ini," ujar Assad dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).

Koin Emas Dinar Tamasia bisa didapatkan dengan cara menggunakan fitur cetak emas pada aplikasi Tamasia.

Pelanggan dapat memilih mencetak emas sesuai keinginan, yaitu Logam Mulia Antam atau Koin Emas Dinar Tamasia.

Baca juga: Turun Lagi Rp 4.000, Berikut Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Setelah melakukan proses cetak, koin emas dinar dapat dikirimkan langsung ke alamat pelanggan sesuai pilihan melalui jasa pengantaran ekspedisi, atau bisa juga mengambil di PT Pos Indonesia (Persero) yang sudah bekerja sama resmi dengan Tamasia.

Assad menjelaskan, koin emas ini merupakan investasi yang nilainya akan terus bertambah dan dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

"Track record harga emas dalam 10 tahun terakhir selalu mengalami kenaikan. Emas merupakan primadona investasi saat ini karena bernilai tinggi dan sangat likuid. Sehingga, Dinar Tamasia merupakan pilihan investasi yang tepat untuk masa depan," terang Assad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com