Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Negara Diprediksi Hanya Rp 1.650 Triliun Pada 2020

Kompas.com - 02/05/2020, 19:01 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan negara diprediksi turun dari tahun lalu akibat tekanan pandemi Covid-19.

Pengamat Fiskal Awalil Rizky mengatakan, pendapatan negara bakal turun lebih dalam dibandingkan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia memproyeksikan, pendapatan negara hanya Rp 1.650 triliun pada 2020.

"Kita harus mengira pemerintah cuma punya pendapatan Rp 1.650 triliun," ujarnya dalam sebuah seminar virtual, Sabtu (2/5/2020).

Baca juga: Polemik 500 TKA China, Pengusaha Merasa Miris, Pemerintah Dicap Inferior

Menurutnya, hal tersebut diakibatkan berbagai stimulus yang digelontorkan pemerintah, utamanya dalam bentuk insentif perpajakan.

Dengan skenario tersebut, diperkirakan penerimaan pajak sebesar Rp 1.400-1.462 triliun dan jika PPN juga dibebaskan pemerintah maka pendapatan pajak hanya sebesar Rp 1.150 triliun.

"Jadi PPN nyaris tidak mungkin, kita bungkus Rp 1.400 triliun. PNBP jelas turun, sebelumnya diperkirakan Rp 160,4 triliun lalu di outlook pemerintah turunkan jadi Rp 82,2 triliun dengan asumsi harga minyak 30 dollar AS," tutur Awalil.

Baca juga: Harga BBM Belum Turun, Dahlan: Sedekah Terbesar Kita ke Pertamina

Selain itu, dari sisi pembelanjaan negara, pagu anggarannta justru meningkat guna merespon pandemi Covid-19.

Kendati pemerintah mengupayakan adanya penghematan, namun angka belanja secara total diprediksi masih akan naik, diikuti defisit anggaran yang semakin melebar.

"Pemerintah menurut dugaan saya itu akan mengalami defisit Rp950 triliun pada 2020, jadi sudah hampir 2,5 kali lipat lebih," ucapnya.

Baca juga: Daftar Pelanggan PLN yang Dapat Listrik Gratis dari Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com