Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerepotan Mengatur Keuangan Setelah Menikah? Simak Tips Ini

Kompas.com - 03/06/2020, 11:45 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan yang baru menikah, bagaimanapun, harus melakukan berbagai penyesuaian finansial. Apalagi, jika ada hal-hal yang ingin dicapai dalam beberapa waktu ke depan.

Mengatur keuangan bersama ini susah-susah gampang. Jika pasangan tak mencapai kata sepakat dalam pengelolaan keuangan, hal ini bisa menjadi ‘bara dalam sekam’ di pernikahan. AKibatnya, rentan bikin pasangan tersinggung dan merasa tidak nyaman.

Karena itu, ikuti 5 tips perencanaan keuangan untuk pasangan yang baru menikah berikut ini, sebagaimana dikutip dari Siapnikah.org.

1. Buat Anggaran Keuangan

Jika dulunya kamu terbiasa menyusun anggaran keuangan sendiri, kini saatnya untuk menyusun anggaran keuangan bersama pasangan.

Baca juga: Simak, 5 Cara Susun Anggaran Keuangan Pribadi di Tengah Covid-19

 

Sumber pendapatan keluarga dan pengeluarannya perlu didiskusikan. Siapa yang akan mengelola keuangan juga harus satu suara. Setiap pasangan memiliki kelebihan dan kekuatan masing-masing, termasuk urusan keuangan.

Pengendali keuangan harusnya pribadi yang bisa membuat skala prioritas dan tidak boros. Karena setelah menikah ada tujuan keuangan yang perlu dicapai.

2. Menetapkan Tujuan Keuangan

Meskipun berstatus sebagai suami-istri, pasti setiap pasangan memiliki tujuan keuangan pribadi. Karena itu tetapkanlan tujuan keuangan bersama dan pribadi. Setelah itu buat anggaran keuangan sesuai dengan tujuan keuangan yang sudah disepakati.

3. Diskusikan Pengeluaran secara Rutin

Jumlah pengeluaran kamu dan pasangan tentu berbeda setiap bukannya. Jumlah pengeluaran setiap bulannya juga tidak selalu presisi, karena itu biasakan berdiskusi dengan pasangan tentang pengeluaran rutin.

Baca juga: Tujuan Keuangan Pribadi Terganggu karena Virus Corona? Lakukan Hal Ini

 

Bahkan, jika pasangan sudah mempercayaimu untuk mengelola keuangan, tetap libatkan pasangan saat mengeluarkan uang. Misalnya, ajak pasangan belanja rutin bulanan agar tahu pengeluaran rutin bulanan. Ini penting dilakukan supaya bisa menghindari prasangka yang tidak sehat dalam rumah tangga.

4. Alokasikan Dana untuk Investasi

Hidup berumahtangga memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Karena itu, sisihkan pendapatan sebagai dana untuk investasi. Tentukan instruman investasi apa yang akan dibeli. Investasi ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang, rumah misalnya. Jika kondisi keuangan sehat, keluarga juga akan sehat.

5. Menyisihkan Dana Darurat

Sesuai dengan namanya, dana darurat digunakan untuk membiayai setiap peristiwa kejadian yang tidak bisa ditebak. Dana darurat ini bukan tabungan atau dana investasi.

Dana ini jangan digunakan kecuali kondisinya memang benar-benar darurat. Kita tidak tahu bencana atau kondisi yang tak diinginkan akan ada di hidup kita. Dengan dana ini kita bisa menjaga rumah tangga dari goncangan yang tak pernah kita harapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com