Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sudah Tarik Utang dari Lembaga Multilateral Apa Saja?

Kompas.com - 15/06/2020, 13:11 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, terjadi peningkatan utang luar negeri (ULN) pemerintah pada bulan April 2020.

Adapun pada bulan sebelumnya utang pemerintah tercatat mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,6 persen.

Pada bulan April ini, ULN pemerintah terctat sebesar 189,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.655 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 1,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Baca juga: Naik, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 5.603 Triliun pada April 2020

Untuk diketahui, peningkatan utang pemerintah di luar negeri dilakukan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Salah satu sumber pembiayaan pemerintah dari luar negeri adalah pinjaman dari lembaga multilateral.

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo pun menjelaskan, hingga saat ini pemerintah telah menarik utang sebesar 1,063 miliar euro dan 600 juta dollar AS dari beberapa lembaga multilateral.

"Total yang ditarik 1,063 miliar euro dan 600 juta dollar AS yang ditarik," jelas Yustinus kepada Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Luhut, Menteri Jokowi yang Selalu Pasang Badan Ladeni Pengkritik Utang

Meski tak memberikan rincian, Yustinus menjelaskan, total utang yang telah ditarik tersebut berasal dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), KfW (Bank Pembangunan Pemerintah Jerman), serta Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA).

Yustinus pun menjelaskan, posisi pinjaman dari lembaga multilateral saat ini masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan porsi pinjaman yang bersumber dari penerbitan surat berharga negara (SBN).

"Karena kita prioritaskan SBN biasa yang masih mampu memenuhi kebutuhan," jelas dia.

Adapun rencananya, hingga akhir tahun pemerintah menargetkan penarikan utang dari lembaga bilateral dan multilateral mencapai 7 miliar dollar AS hingga 8 miliar dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com