BANDUNG, KOMPAS.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit 9,7 persen hingga April 2020.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto menuturkan, pertumbuhan kredit ini masih ditopang kredit konsumer yang mendominasi postur kredit perseroan.
“Kredit konsumer yang menjadi captive market Bank BJB menguasai sebesar 70 persen porsi kredit yang disalurkan perusahaan,” tutur Widi saat dihubungi, Selasa (16/6/2020) malam.
Baca juga: Pagi Ini IHSG Dibuka Fluktuatif
Widi menambakan, kredit konsumer BJB didominasi kredit dari nasabah yang merupakan aparatur sipil negara (ASN).
BJB mencacat terjadi kenaikan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) sebesar 1,65 persen sampai Maret 2020. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata NPL BJB yakni di bawah 1,6 persen. Sementara itu, BJB mencatatkan laba bersih sebesar Rp 418 miliar hingga kuartal I-2020. Capaian positif tersebut diikuti penambahan nilai aset yang Rp 123 triliun atau tumbuh 4,5 persen secara tahunan.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan tumbuh sebesar 4 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 93,8 triliun.
Menghadapi new normal, BJB menyiapkan berbagai strategi ekspansi untuk mengoptimalkan layanan perbankan elektronik dan digital.
Baca juga: Jasa Marga: Volume Lalu Lintas yang Menuju Jakarta Turun
Mulai dari penyegaran tampilan dan layanan rumah aplikasi BJBJ DIGI, ekspansi kerja sama layanan E-Samsat hingga pematangan model pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Selain itu, penyaluran kredit UMKM menjadi sasaran. Langkah ini disertai pendampingan untuk menjaga performa bisnis UMKM yang berpengaruh terhadap kualitas kredit.
Beriringan dengan itu, proses merger bank bjb dengan Bank Banten terus dijalankan. Penggabungan usaha ini bakal membuka peluang ekspansi pasar bagi perusahaan ke depan.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi memprediksi kinerja bank BJB akan terjaga.
"Dengan situasi makroekonomi yang sangat berpengaruh kepada industri perbankan, bertahan pun sebetulnya sudah bisa dikatakan baik. Kondisi yang dicapai bank BJB sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Saya Berdoa Tidak Terjadi Gelombang Kedua Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.