Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Poktan di Bone Gunakan Transplanter untuk Tingkatkan Produktivitas

Kompas.com - 24/06/2020, 19:55 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kelompok Tani (Poktan) Sipatokkong di Desa Ta, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mulai memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) jenis transplanter untuk meningkatkan produktivitas.

Ketua Poktan Sipatokkong Husni Mubarak mengatakan, penggunaan alsintan memudahkan petani dalam tahap penyiapan atau penggarapan lahan, penanaman, panen, dan pascapanen.

“Kesulitan tenaga buruh tanam dapat diatasi, waktu tanam lebih cepat, dan biaya produksi hemat sampai 30 persen,” kata Husni, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Upaya yang dilakukan Poktan Sipatokkong sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.  Ia meminta peningkatan produksi pangan harus dilakuan pada musim tanam II

Baca juga: Cegah Krisis Pangan, Mentan Imbau Petani Lakukan Percepatan Tanam dengan Alsintan

Mentan mengatakan langkah tersebut adalah sebagai antisipasi apabila terjadi krisis pangan di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman musim kemarau panjang.

"Untuk produktivitas yang lebih baik, kami menyarankan petani memanfaatkan alsintan,” kaya Syahrul, Rabu (24/6/2020).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, pemanfaatan alsintan merupakan salah satu ciri petani modern.

“Dengan alsintan, tidak butuh banyak orang untuk mengolah dan menanam lahan. Waktu pengerjaannya juga menjadi lebih singkat,” kata Sarwo.

Menanggapi hal tersebut, Penyuluh Pertanian Pendamping Wilayah Kerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Tanete Riattang Fatmawati mengatakan, pihaknya akan terus meyakinkan petani untuk meninggalkan cara konvensional dan menuju pertanian berbasis mesin (modern).

Baca juga: Dorong Kemandirian Petani, Kementan Siapkan KUR untuk Alsintan

“Perlahan tapi pasti, para petani dapat menerima kehadiran teknologi baru dan mau menerapkannya. Bahkan mereka merasakan banyak manfaat seperti efektivitas waktu dan efisiensi biaya,” kata Fatmawati.

Husni menambahkan, selain penggunaan transplanter, pihaknya juga meningkatkan produksi padi dengan mengelola air irigasi.

Dengan upaya tersebut, Indek Pertanaman (IP) dapat meningkat, dan produktivitas rata-rata dalam satu tahun mencapai 8 ton per hektar Gabah Kering Panen (GKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com