Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Bikin Ketidakpastian terhadap Produktivitas dan Penyerapan Tembakau

Kompas.com - 09/07/2020, 17:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh sektor perekonomian dalam negeri, salah satunya dirasakan oleh para petani tembakau. Pandemi membuat produktivitas dan penyerapan tembakau menurun.

Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi menyatakan, berdasarkan riset yang dilakukannya ada beberapa hal yang berdampak pada sektor pertanian tembakau akibat pandemi Covid-19.

Terkait periode budidaya, masa tanam di sejumlah sentra perkebunan tembakau jadi mundur. Seperti yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, umumnya musim tanam dilakukan pada bulan Mei, tapi hingga awal Juli saat ini masih dalam proses pembibitan.

Baca juga: Industri Tembakau Bertahan di Tengah Corona, Menko Airlangga Jelaskan Penyebabnya

"Sehingga diperkirakan di bulan Agustus, proses penanaman tembakau virginia di wilayah Lombok masih berlangsung," ujarnya dalam webinar Tobacco Series, Kamis (9/7/2020).

Menurut Prima, mundurnya masa tanam disebabkan para petani menunda untuk bekerja karena dibayangi wabah Covid-19.

"Tenaga kerja banyak yang takut, meski ada juga yang merasa biasa saja tetap bekerja ke ladang, tapi itu jumlahnya sedikit," kata dia.

Di sisi lain, luas tanam juga berkurang. Prima mengatakan, di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, luas tanam perkebunan tembakau pada saat ini hanya 16.000 hektare (ha), menurun dari tahun 2019 yang sebanyak 18.000 ha.

"Jadi memang terlihat ini ada dampak Covid-19 terhadap luas tanam tembakau," ucapnya.

Sementara itu pada industri hasil tembakau (IHT), usai dikenakan 23 persen kenaikan tarif cukai pada awal tahun, kini semakin terimbas dengan Covid-19. Pasalnya, masyarakat semakin mengurangi konsumsi rokok akibat kenaikan harga dan pelemahan ekonomi.

"Sehingga penjualan rokok bisa berkurang 30-40 persen gara-gara Covid-19. Ini tantangan bagi IHT dan seluruh mata rantai di dalamnya, termasuk juga petani," jelas dia.

Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno menambahkan, pandemi membuat ketidakpastian bagi petani terkait penyerapan tembakau. Hal ini yang membuat petani ragu untuk melakukan penanaman.

Baca juga: Mayoritas Penerimaan Cukai Masih dari Industri Hasil Tembakau

Ia menyatakan, berdasarkan pantauannya pada para petani di wilayah Jawa Timur, mereka mengeluhkan karena tidak ada kepastian jumlah tembakau yang akan diserap IHT kedepannya selama Covid-19 berlangsung.

"Gudang enggak beri kepastian, mereka bilang kalau Covid-19 lebih panjang mungkin kita akan kurangi pembelian. Jadi kepastian justru enggak hadir bagi para petani," katanya.

Soeseno mengatakan, petani terus mengkhawatirkan seberapa banyak dan jenis tembakau apa yang akan diserap industri ditengah masa pandemi.

"Kami berpikir 'apakah yang saya tanam di dalam kondisi korona ini akan terbeli atau enggak?' Jadi ini persoalan bagaimana kuantitas (jumlah tembakau) bisa di beli pihak gudang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com