Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 42,5 Persen Startup Dalam Kondisi Buruk

Kompas.com - 09/07/2020, 20:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian nasional juga dirasakan perusahaan startup dalam negeri. Kini sebagian besar atau 42,5 persen startup digital malah berada dalam kondisi buruk atau sangat buruk akibat pandemi Covid-19.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center terhadap 139 eksekutif startup pada Mei-Juni 2020. Riset bertujuan menunjukkan kondisi startup sebelum dan setelah pandemi Covid-19.

Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri menjelaskan, sebelum pandemi melanda Indonesia, sebagian besar atau 74,8 persen startup di Tanah Air mengaku berada dalam kondisi yang baik atau sangat baik di akhir 2019.

Baca juga: Ini Cerita Susi Pudjiastuti, soal Awal Mula Tahu Ada Pencuri Ikan

Namun saat survei dilakukan pada Mei-Juni 2010, tinggal 33 persen startup yang berada dalam kondisi baik dan sangat baik. Sebanyak 24,5 persen dalam kondisi biasa saja.

"Jadi pandemi ini banyak memukul perusahaan-perusahaan digital, ada migrasi dari kondisi baik atau sangat baik menjadi buruk atau sangat buruk," ujarnya dalam webinar Pandemi Covid: Dampak Terhadap Pelaku Ekonomi Digital, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Lewat RUU Cipta Kerja, Pemerintah Bisa Tentukan Tarif Listrik Tanpa Persetujuan DPR

Meski demikian, ada hal yang menarik karena ternyata beberapa startup mampu meningkatkan kondisi kesehatan perusahaan sehingga menjadi di posisi baik atau sangat baik, dari sebelumnya berada di posisi dengan kondisi biasa saja.

"Jadi dalam kondisi pandemi tidak 100 persen terkena dampak negatif. Ada yang bisa memanfaatkan peluang, terutama bagi yang inovatif," kata dia.

Adapun dalam survei ini, menunjukkan sektor pariwisata, ekosistem pendukung digitalisasi, dan maritim menjadi yang paling terpukul akibat pandemi.

Baca juga: Kurang dari 50 Persen Startup yang Mampu Bertahan di Tengah Krisis Akibat Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com