Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Teknologi Digital Bikin Ibu Rumah Tangga Mampu Kembangkan Usaha

Kompas.com - 16/07/2020, 21:53 WIB
Farhanah,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan. Mungkin inilah yang kalimat yang pantas disematkan kepada Rosalina (38) asal Palembang Sumatera Selatan.

Rosa merupakan ibu rumah tangga yang telah berhasil menjalankan warung digital “Rosa” di Palembang.

Padahal, sebagai ibu rumah tangga, ia mengaku sebelumnya tidak mengerti tentang teknologi digital. Saat itu, ia bahkan belum pernah mengoperasikan telepon pintar.

Meski ketika itu belum mengenal teknologi, tekad Rosa telah bulat untuk membangun usaha sendiri. Ia pun membuka sebuah warung kecil yang menjual barang-barang kebutuhan harian di depan rumahnya.

“Saya dulu tidak paham tentang teknologi, jadi saya belajar cara menggunakan smartphone saya,” ucap Rosa.

Upaya ibu rumah tangga itu belajar menggunakan teknologi berbuah manis. Ia pun akhirnya mengenal dan bergabung dengan GrabKios.

Baca juga: Berlanjut, Grab Luncurkan Program #TerusUsaha di Palembang

“Dengan teknologi GrabKios, saya bisa menawarkan lebih banyak layanan bagi pelanggan seperti pembelian token listrik, pembayaran tagihan, dan juga transfer uang. Saya senang jadi bisa bantu warga sekitar yang kebanyakan belum punya akses bank,” jelasnya.

Kini, Rosa telah merasakan manfaat digitalisasi dalam menjalankan usahanya. Ia dapat membuka dan memiliki tabungan sendiri dengan penghasilan yang didapatkannya dari GrabKios.

Rosa pun tak menyangka, dapat merenovasi rumah dan warung dari hasil “keringatnya” sendiri.

“Sekarang jadi mudah untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Senang sekali rasanya karena jadi bisa merenovasi rumah dan warung, serta menambah modal mengisi warung. Teknologi benar-benar bantu saya buat berkembang,” ujar Rosa.

Baca juga: Program #TerusUsaha Grab Bantu Digitalisasi UMKM di Bandarlampung

Kontribusi Grab pada perekonomian Palembang

Rosalina bukanlah satu-satunya yang merasa terbantu dari manfaat teknologi digital dalam program #TerusUsaha yang diluncurkan Grab di Kota Palembang.

Berdasarkan riset yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pun menunjukkan, gig workers termasuk UMKM, pada empat layanan (GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios) secara keseluruhan sudah berkontribusi sebesar Rp 643 miliar pada perekonomian Palembang pada 2019.

Artinya, teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Palembang.

Stella Kusumawardhani, M. IDEc, Economist dari Tenggara Strategics mengungkapkan, gig workers pada platform Grab tersebut dapat membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak.

Baca juga: Luncurkan #TerusUsaha di Manado, Grab Bantu UMKM Bertransformasi Digital

“Riset yang sudah dilakukan di Palembang memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para gig workers di Palembang. Kami melihat adanya peningkatan 22 persen dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab,” jelas Stella.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com