Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Tambang Bawah Tanah, Freeport Gelontorkan Rp 19,1 Triliun

Kompas.com - 18/08/2020, 12:37 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah fokus melakukan pengembangan tambang bawah tanah (undergeound mine) Grasberg. Hal itu dilakukan mengingat sudah habisnya cadangan yang ada di tambang terbuka (open pit) Grasberg.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengakui, saat ini kapasitas produksi perusahaan hanya mencapai 60 persen dari kondisi normal, sebab cadangan di open pit sudah habis dan hanya mengeluarkan dari simpanan cadangan.

"Saya pikir rencana produksi kita disekitar 800 juta pound tembaga dan 800.000 ounce emas," katanya, dalam diskusi virtual, Senin (17/8/2020).

Baca juga: Akibat Covid-19, Pembangunan Smelter Freeport Berhenti Total selama 5 Bulan

Kendati demikian, Tony memastikan, pihaknya akan meningkatkan produksi pada tahun depan, melalui penambangan yang dilakukan di underground mine Grasberg.

Untuk merealisasikan langkah tersebut, tahun ini PTFI menyiapkan dana sebesar 1,3 miliar dollar AS atau Rp 19,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.700 per dollar AS) untuk pengembangan underground mine.

"Pada tahun depan kami yakin target kami naik dan kami yakin ini bisa tercapai. Tahun depan kami akan memproduksi 1,4 miliar pound tembaga dan 1,4 juta ounces emas," ujar Tony.

Pada kesempatan yang sama, Tony membeberkan, pihaknya melakukan berbagai bentuk efisiensi operasional guna menjaga kesehatan arus kas perusahaan di tengah pandemi Covid-19.

Ia menyebutkan, efisiensi yang dilakukan telah menghemat anggaran investasi perusahaan hingga ratusan juta dollar AS.

"Tentu ini adalah bagian yang biasa dilakukan korporasi," ucapnya.

Baca juga: Bos Freeport Akui Pembangunan Smelter Tak Menguntungkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com